BPBD Sumbar Kian Siaga pada Masa Liburan

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Rumainur

PADANG, HARIANHALUAN.ID — Momentum hari libur menjadi salah satu agenda bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengerahkan personel lebih banyak untuk bersiaga jika terjadi bencana, termasuk gempa atau tsunami. Apalagi di kawasan wisata yang ramai dikunjungi pada saat liburan.

“Pada musim-musim wisata yang ramai pengunjung, personal BPBD Kabupaten Kota juga disiagakan di dekat destinasi wisata air. Selain untuk mengantisipasi adanya bencana dan melakukan langkah evakuasi darurat, ” Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Rumainur.

Rumainur juga menyebut, Kota Padang merupakan salah satu daerah yang telah memiliki kesiapsiagaan yang cukup baik dalam menghadapi potensi bencana gempa dan Tsunami yang  sewaktu-waktu bisa saja melanda daerah yang sedang dipadati pengunjung. 

Hal itu pun, kata Rumainur, tidak terlepas dari telah ditetapkannya dua Kelurahan yang berada di sekitar  kawasan Pantai Padang sebagai kawasan Tsunami Ready Community Internasional oleh UNESCO.

“Dua kelurahan itu adalah Kelurahan Purus dan Lolong Belanti. Selain telah memiliki rambu dan jalur evakuasi yang lengkap, disana juga telah tersedia shelter perlindungan tsunami darurat,” kata Infrastruktur penunjang itu pun, kata Rumainur, juga didukung dengan adanya kelompok siaga bencana serta Forum Penanggulangan Resiko Bencana (FPRB) yang telah dibentuk di daerah tersebut. 

Selain itu, Rumainur menambahkan, BPBD juga telah memasang  42 unit alat Early Warning System (EWS) Tsunami di seluruh pesisir pantai Sumbar yang dinilai rawan dilanda tsunami. 

Sirine peringatan dini tsunami yang dilengkapi sensor gelombang tersebut, akan berbunyi apabila sewaktu-waktu terjadi gempa berpotensi tsunami. 

“EWS ini sengaja kita pasang di  pesisir pantai yang berada dekat keramaian. Tujuannya, agar masyarakat maupun pengunjung, dapat segera melakukan evakuasi mandiri jika terjadi gempa berpotensi tsunami,” ujarnya kepada Haluan akhir pekan lalu.

Untuk memastikan alat tersebut berfungsi dengan baik, kata Rumainur, setiap bulannya  BPBD  telah menjadwalkan uji coba serta pengecekan berkala terhadap alat tersebut. 

“Jadi pengecekannya tidak hanya saat musim-musim wisata saja. Tapi kita lakukan rutin pada tanggal 26 setiap bulannya. Jika ada alat yang tidak berfungsi akan segera kita perbaiki,” jelasnya. 

Upaya peningkatan sistem mitigasi bencana gempa dan Tsunami di daerah pesisir Sumbar ini pun, kata Rumainur, juga diperkuat dengan pemasangan papan informasi, jalur evakuasi serta atau rambu-rambu  penyelamatan diri darurat. 

Menurutnya, perangkat petunjuk evakuasi darurat tersebut, juga  telah terpasang di hampir seluruh kawasan rawan gempa dan Tsunami yang ada  di seluruh daerah di Sumbar. 

“Untuk daerah lainnya pun begitu, BPBD juga telah mencanangkan Desa Tangguh Bencana atau Destana, Sekolah Tangguh Bencana, serta sejumlah program lainnya. Pada dasarnya program itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mitigasi  serta kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana, ” tutupnya. (fzi).

Exit mobile version