PADANG, HARIANHALUAN.ID — Desa wisata menghadirkan warna yang kian beragam terhadap pariwisata Sumatera Barat, ditambah dengan semakin meningkatnya nagari/desa yang memoles keindahan alam maupun budaya menjadi daya tarik wisatawan.
Kini, 294 desa wisata tersebar di Sumbar, sebagian bahkan berhasil meraih berbagai penghargaan serta Anugerah Desa Wisata Indonesia dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Pengembangan desa wisata juga mengacu pada konsep Community Base Tourism berbasis perekonomian masyarakat yang didukung dengan konsep kolaborasi oleh unsur pentahelix wisata.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda mengatakan, untuk menciptakan ekosistem pengelolaan pariwisata yang baik di sejumlah desa wisata unggulan Sumbar, sejak tahun 2020 lalu pemerintah provinsi menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dari perbankkan.
Luhur menilai, dukungan dari sektor perbankkan ini memiliki peran yang cukup krusial dalam memaksimalkan pergerakan perekonomian nangari/desa melalui pariwisata.
“Programnya pembinaan dengan pihak perbankan untuk desa wisata unggulan atau yang telah berhasil lolos sebagai nominasi dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Ini kita berikan juga sebagai reward atas capaian desa wisata tersebut,” ujarnya kepada Haluan Jumat (23/6).
Ia menjelaskan, dalam kurun tiga tahun terakhir, Sumbar telah berhasil meloloskan 12 desa wisata dalam ajang ADWI. Seluruh desa wisata unggulan terbaik itu, kemudian difasilitasi Dinas Pariwisata Sumbar untuk mendapatkan program pembinaan dari tiga bank konvensional nasional serta satu bank BUMD.