JAKARTA, HARIANHALUAN.ID— Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terus mendorong penguatan digitalisasi dalam pengembangan wisata, khususnya desa wisata. Strategi ini dinilai cukup efektif dalam menyasar market wisatawan yang lebih luas, ditambah dengan jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai ratusan juta jiwa lebih.
Berdasarkan data dari We Are Social, pengguna internet di Indonesia telah mencapai 212,9 juta pengguna per Januari 2023, dengan tingkat penetrasi internet sebesar 77,0 persen.
Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan, pemerintah terus mendukung transformasi digital di destinasi pariwisata, seperti membuat konten audio-visual untuk kanal media sosial. “Pemasaran digital produk-produk kreatif yang diharapkan menjadi media baru para pelaku ekonomi kreatif untuk menjual produknya,” ujar Sandiaga dikutip dari kemenparekraf.go.id, Jumat (14/7).
Sandiaga mengatakan selain menyajikan keindahan, keharmonisan dan kearifan budaya lokal, ecotourism yang ditawarkan desa wisata pun disebut menjadi nilai tambah dari wisata ini. Terlebih saat ini banyak milenial dan gen z yang tertarik dengan ecotourism dan isu-isu lingkungan.
Melihat hal ini, Kemenparekraf berupaya mendorong perkembangan desa wisata di Indonesia. Salah satunya dengan menggenjot digitalisasi desa wisata melalui berbagai program. Salah satunya melalui digital tourism. “Upaya ini diwujudkan melalui pengembangan infrastruktur telekomunikasi dan informatika di destinasi wisata, termasuk desa wisata,” ujar Sandi.
Di samping itu, Kemenparekraf juga meningkatkan paket wisata staycation di hotel-hotel sebagai alternatif wisata hotel yang aman, serta memanfaatkan media sosial Instagram @pesona.indonesia untuk mempromosikan destinasi wisata Indonesia. Bahkan, beberapa desa wisata di Indonesia saat ini telah menerima pembayaran QRIS.
“Melalui digitalisasi diharapkan mencapai target membuka 1,1 juta lapangan kerja baru di tahun 2022 dan 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024,” kata Sandiaga.
Kemenparekraf juga menghadirkan sebuah wadah komunitas bagi desa wisata di seluruh Indonesia melalui Jejaring Desa Wisata (Jadesta). Melalui Jadesta, Kemenparekraf juga menampilkan berbagai informasi dan arah pengembangan desa wisata mulai dari peta sebaran, kategori hingga event.
Situs ini juga memuat tentang produk wisata seperti atraksi, edukasi, dan kuliner yang akan memudahkan wisatawan. Seluruh informasi terkait desa wisata dapat wisatawan lihat melalui situs www.jadesta.kemenparekraf.go.id. (h/hmg)