PADANG,     HARIANHALUAN.ID — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat langsung mengutus tim pada sejumlah daerah yang menerima Bantuan Keuangan Khusus (BKK) pariwisata tahun ini. Diantaranya pengembangan kawasan wisata Istano Pagaruyuang, Wisata Harau dan Wisata Kandih.
Tim yang terdiri dari Biro Pemerintahan dan Otda Setdaprov Sumbar, Tim Koordinasi Kerjasama Daerah (TKKD), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Dinas Pariwisata Provinsi ini memberikan pendampingan serta memonitoring terhadap pelaksanaan program realisasi dari BKK pariwasata tersebut.
Kepala Bagian Kerja Sama Biro Pemerintahan dan Otda Sekretariat Daerah Sumbar Zaki Fahminanda menyebutkan untuk pengembangan Geopark Harau pada 2023 akan difokuskan untuk pengembangan fasilitas diantaranya pembangunan pentas untuk pertunjukan seni, pembangunan tembok penahan/normalisasi sebagai wahana wisata air, pembangunan musala dengan konsep wisata halal, pembangunan ruang terbuka hijau serta pembangunan jalan akses wisata.
“Pengembangan dan pembangunan wisata ini dibiayai anggaran BKK dengan skema sharing pendanaan dari Pemprov Sumbar sebanyak 40 persen dan Limapuluh Kota sebanyak 60 persen. Total anggaran kerjasama sebanyak Rp20 miliar. Kegiatan ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2023,” katanya.
Pemkab Limapuluh Kota diminta untuk ikut mengawal pelaksanaan pembangunan fisik di lapangan sehingga pembangunan dapat selesai tepat waktu. Kemudian menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan yang berisikan progres realisasi keuangan dan fisik serta kendala dan permasalahan secara berkala.
Tim juga meminta Pemkab Limapuluh Kota menyiapkan masterplan pengembangan Kawasan Wisata Geopark Harau sehingga pengembangan kawasan dapat terintegrasi dan berkelanjutan.