Wakil Wali Kota Solok, Ramadhani Kirana Putra mengaku bersyukur dengan pelatihan tersebut. Sehingga terjamin kehalalan produk hewani di Kota Solok. “Kota Solok sudah punya 800 sampai 1.000 ekor unggas yang dipotong. Mudahan hewan yang dipotong di pasar sudah terjamin halalnya,” katanya.
Salmi, salah seorang juleha asal Muaro Labuh, Solok Selatan mengaku bersyukur dengan pelatihan tersebut. Sehingga lebih membuat pekerjaannya lebih jelas untuk melakukan penyembelihan secara halal.
“Sebelumnya kami memang sudah diajarkan guru-guru untuk memotong hewan. Tapi dengan ini juga ada teknisnya,” ujar Salmi yang memotong ayam hingga 5 ton per minggu di Pasar Muaro Labuh. (*)