“Kita harus menjaga kebersihan, kesehatan, keamanan dan kelestarian lingkungan kawasan wisata ini. Karena keempat hal ini merupakan poin utama dalam pengembangan pariwisata Sumbar kedepannya,” ujar Mahyeldi.
Menurutnya, kebersihan objek wisata akan menjadi nilai lebih bagi wisatawan yang berkunjung. Ia memisalkan, jika toilet di objek wisata dibuat dengan lebih baik bahkan seperti standar toilet di bandara, tentu akan berkesan bagi pengunjung.
Sementara itu, terkait wisata religi di Sumbar, Mahyeldi juga mendorong peningkatan pelayanan masjid, seperti dibuka selama 24 jam. Saat ini, katanya, terdapat tiga masjid di Sumbar yang dapat dijadikan percontohan, di antaranya Masjid Al Hakim Padang, Masjid Jami’ Nurul Huda di Kelurahan Silaing Bawah, Padang Panjang, dan Masjid Terapung Painan.
“Masjid diharapkan dibuka selama 24 jam. Kapan perlu, pengurus membentuk sebuah tempat penginapan untuk pengunjung. Masjid akan menjadi salah satu destinasi wisata religi. Bukan hanya sebagai tempat ibadah, masjid juga dapat dikunjungi wisatawan untuk bisa mempelajari berbagai hal tentang Sumbar, lewat program atau kajian rutin yang diselenggarakan masjid, termasuk juga masjid yang sudah berusia tua dan bersejarah,” katanya.