Sari mengatakan, salah satu indikator dalam pengembangan wisata ke depan, yaitu bagaimana membuat wisatawan yang telah ke Sumbar mau datang kembali. Hal ini tentu sangat ditentukan pada kesan dan pengalaman yang wisatawan dapatkan saat ke Sumbar.
Ia menilai, Sumbar memiliki potensi wisata yang cukup kuat untuk membuat wisatawan untuk datang kembali berkunjung.
Menurutnya, Sumbar mampu menjadi destinasi unggulan untuk wilayah barat Indonesia. Apa lagi, sambung Sari, masyarakat membutuhkan wisata setelah terkurung dua tahun akibat pandemi Covid-19. Sehingga momentum tersebut harus menjadi peluang bagi sektor wisata Sumbar, untuk kembali bangkit dengan menyiapkan segala halnya dengan baik dan maksimal.
“Kita harus siap, harus bisa menghadirkan rasa nyaman, tenang, memorable kepada wisatawan agar nanti mau balik lagi berkunjung ke Sumbar. Sumbar memiliki daya tarik dan daya saing yang sangat potensial, karena indikatornya bukan dari berapa yang datang berkunjung, tapi berapa banyak yang mau datang balik lagi, bernostalgia. Pariwisata kita meninggalkan kesan bagi wisatawan,” ucapnya. (*)