Ketua DPRD Sumbar, Supardi juga menyampaikan harapan serupa. Menurutnya, kegiatan ini momen penting dalam rangka pelestarian kebudayaan. Selain itu, juga untuk mengaktivasi warisan budaya tak benda yang telah ditetapkan nasional dan UNESCO.
“Warisan budaya tak benda yang sudah ditetapkan di tingkat nasional dan internasional itu mesti diaktivasi. Jika warisan itu dibiarkan setelah diusulkan dan ditetapkan, statusnya bisa dicabut,” ucap Supardi.
Oleh sebab itu, Supardi mengapresiasi Dinas Kebudayaan Sumbar yang sudah mengangkat budaya Minangkabau melalui kegiatan Festival WBTB yang juga sangat penting bagi pengembangan pariwisata Sumbar.
Festival yang akan berlangsung 12 hingga 17 Oktober 2023, ini menurut Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Syaifullah akan menghadirkan penampilan dari 5 perwakilan luar negeri, 5 perwakilan provinsi lain, dan 10 perwakilan dari Sumbar.
“Kegiatan festival dipusatkan di tiga titik Selain penampilan di Agamjua, juga ada pameran manuskrip di GOR M Yamin dan pameran kuliner tradisional dan pacu itiak dan pacu jawi diadakan di Koto Baru Payobasuang,” kata Syaifullah.
”Kami berharap dengan kegiatan ini nanti akan muncul kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian warisan budaya tak benda kita sekaligus mendorong pertukaran budaya antarkomunitas,” pungkasnya.