Harapan Baru Sektor Pariwisata Sumbar dan Mentawai

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar, Luhur Budianda

PADANG, HARIANHALUAN.ID –  Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar, Luhur  Budianda, mengatakan, momentum peresmian Bandara Rokot adalah harapan baru bagi masa depan pengembangan sektor pariwisata Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Sumbar secara umum.

“Peresmian Bandara Rokot akan membuka aksesibilitas wisatawan menuju Kabupaten Kepulauan Mentawai yang dikenal memiliki potensi pariwisata sangat luar biasa,” ujarnya kepada Haluan Jumat  (27/10).

Luhur Budianda mengatakan, Kabupaten Kepulauan Mentawai selama ini masih menjadi satu-satunya daerah Terdepan, Terluar dan Terpencil (3T) di Sumbar lantaran letak geografisnya yang berada jauh dari daratan utama Pulau Sumatera.  Atas dasar itu, salah satu aspek yang utama yang dikebut pemerintah di Mentawai, adalah aspek aksesibilitas transportasi.

“Jika selama ini Bandara Rokot hanya bisa didarati oleh pesawat perintis berisi 12 orang, ke depannya pesawat perintis berkapasitas 70 orang akan bisa mendarat langsung  di Runway Bandara Rokot  Mentawai,” jelasnya.

Luhur Budianda meyakini, penambahan panjang landasan runway bandara Rokot yang akan memungkinkan pesawat berkapasitas besar untuk mendarat, diyakini bakal berdampak positif bagi sektor pariwisata dan perekonomian masyarakat Bumi Sikerei.

Nah, setelah aksesibilitas sudah terbuka, kedepannya dibutuhkan  promosi pariwisata ke pangsa pasar yang sesuai dengan potensi dan karakteristik Mentawai. Penting bagi Pemerintah Daerah Mentawai  untuk menyiapkan fondasi dasar terkait sektor pariwisata. Ini yang sampai saat ini masih kurang,” tuturnya.

Menurut  Kadispar Luhur Budianda, untuk memaksimalkan segala potensi pariwisata yang ada di Mentawai, pemerintah setempat perlu segera merumuskan dokumen rencana induk pengembangan wisata, roadmap pariwisata, serta Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Kepala Daerah (Perkada) penunjang sektor pariwisata.

“Dokumen-dokumen fondasi dasar pengembangan sektor pariwisata ini mesti segera disusun sembari menyiapkan strategi promosi secara digital. Sehingga lebih transparan, akuntabel agar PAD dan pembangunan akan semakin besar,” terang dia.

Ia meminta,  Dinas Pariwisata Mentawai mesti  berupaya lebih keras lagi dalam upaya mempromosikan sektor pariwisata Mentawai yang dikenal memiliki potensi pariwisata alam, budaya dan kultural sangat luar biasa.

“Hamparan pantai nan indah, kebudayaan Mentawai nan eksotis serta gelombang ombak yang sangat cocok untuk olahraga surfing, menjadi daya tarik wisata utama Mentawai selama ini. Untuk itu, Dinas Pariwisata setempat mesti menggencarkan upaya promosi ke pangsa-pangsa pasar yang dinilai tepat,” katanya.

Beberapa bulan yang lalu, lanjutnya, Dinas Pariwisata Sumbar  telah ambil bagian dalam upaya mempromosikan potensi wisata Kabupaten Kepulauan Mentawai tepat di jantung arus lalu lalang wisatawan mancanegara di Pulau Dewata Bali.

Pada ajang Bali Tour And Travel Fair beberapa waktu lalu itu, Dinas Pariwisata Sumbar bahkan telah menyediakan stan, serta menyediakan Tattoo Chamber Mentawai  sebagai upaya memperkenalkan kebudayaan masyarakat adat Mentawai kepada dunia. “Selain itu kita juga telah pernah mengundang beberapa buyers dan Investor potensial untuk melaksanakan family trip ke Mentawai. Kegiatan itu bertujuan untuk memperkenalkan potensi pariwisata yang bisa digarap di Mentawai,” ujarnya.

Ia berharap, peresmian runway Bandara Rokot oleh Presiden Jokowi akan berdampak secara nyata terhadap sektor pariwisata dan ekonomi  masyarakat Kabupaten Kepulauan  Mentawai  dan Sumbar ke depannya.

“Semoga Mentawai akan dikunjungi lebih banyak lagi wisatawan. Apalagi, Mentawai juga telah memiliki satu desa adat wisata yaitu desa Muntei yang telah menjadi nominator pada Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023 ini,” pungkasnya. (h/fzi)

Exit mobile version