PADANG, HARIANHALUAN.ID—Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menyerahkan dokumen Masterplan pengembangan Kota Tua Padang kepada Wali Kota (Wako) Padang, Hendri Septa, di Gedung Geo Whery & Co, Rabu (8/11/2023).
Dokumen tersebut merupakan bahan pedoman pengembangan kawasan destinasi wisata Kota Tua Padang yang akan dijadikan sebagai destinasi wisata sejarah berkelas internasional di Sumbar.
“Kawasan Kota Tua Padang adalah bagian dari daya tarik wisata unggulan di Kota Padang. Oleh sebab itu, kita serahkan masterplan sebagai pedoman dalam pengembangan kawasan ini,” ujar Gubernur Mahyeldi disela Sosialisasi Perencanaan Pengembangan Kawasan Kota Tua Padang
Gubernur Mahyeldi mengatakan, pemerintah daerah terus berupaya menjadikan Kawasan Kota Tua Padang sebagai destinasi budaya yang menarik dan menjadi magnet kunjungan wisatawan ke Sumbar.
Untuk itu, perlu dilakukan penataan kawasan sekaligus perlindungan serta pelestarian terhadap sejumlah situs situs budaya yang terdapat di kawasan yang pernah menjadi pusat perdagangan bersejarah di Sumbar tersebut.
“Tahun 2023 ini kita mendukung pengembangan Kota Tua Padang melalui penyusunan Masterplan Pengembangan Kota Tua Padang, dan pembuatan penanda dalam bentuk prasasti bagi 27 Benda Cagar Budaya (BCB) yang ada di sekitar kawasan ini,” kata Mahyeldi lagi.
Gubernur Mahyeldi menegaskan, peninggalan bersejarah tersebut merupakan warisan budaya Kota Padang yang sangat penting untuk dipelihara, dirawat, dan dilestarikan, demi menjaga kesinambungan nilai-nilai kultural dan karya budaya kota masa lalu, sehingga memberi manfaat untuk saat ini dan di masa yang akan datang.
“Namun, dalam mewujudkan Kota Tua Padang sebagai salah satu destinasi wisata budaya unggulan kita, terdapat beberapa tantangan yang perlu dihadapi. Salah satunya adalah ancaman kepunahan atau pembongkaran terhadap bangunan-bangunan tua bersejarah yang ada di sini,” tuturnya.