LIPUTAN EKSKLUSIF: Bersiap Liburan Lebaran Aman di Sumbar

Libur Lebaran

HALUANNEWS, PADANG — Animo masyarakat untuk berwisata pada libur Lebaran yang sempat ditiadakan dalam dua tahun berturut-turut akibat pandemi Covid-19, harus disambut dengan berbagai kesiapan dan pelayanan yang matang. Pengembangan sektor wisata harus fokus dalam memberikan keamanan kesehatan bagi masyarakat.

Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Pemprov Sumbar) telah melakukan rapat koordinasi dengan OPD dan pemerintah kabupaten kota, dalam menyambut masyarakat yang akan melakukan mudik ke Sumbar.

Gubernur meminta pemerintah daerah untuk memperbaiki destinasi wisata prioritas di daerah masing-masing. Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah kepada Haluan mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi beberapa kali dengan seluruh OPD dan Forkopimda. OPD di tingkat provinsi juga melakukan koordinasi dengan OPD di kabupaten kota.

“Agar perantau merasa nyaman pulang kampung, mari pastikan di lokasi wisata terbebas dari hal-hal yang dapat merusak kepariwisataan kita. Kepada semua pihak, agar segera berkoordinasi dalam meningkatkan pelayanan, sehingga para perantau merasa nyaman pulang kampung,” ujar Mahyeldi.

Ia juga meminta untuk memasang spanduk yang berisi nomor hotline pengaduan di titik krusial yang terbuka bagi masyarakat atau wisatawan, yang mengalami kendala atau bagi yang ingin memberikan masukan dan keluhan. “Ini penting untuk menjaga pelayanan yang kita berikan,” katanya.

Pemerintah provinsi, sambung Mahyeldi, juga telah berkoordinasi dengan kabupaten kota untuk menata objek wisata agar semakin nyaman bagi pengunjung. Harus ada pembenahan yang cukup fondamental, seperti meningkatkan kebersihan hingga memastikan tidak ada praktek pungli atau pemalakan bagi wisatawan.

“Kami menekankan kepada pemerintah kabupaten kota agar tidak ada tindakan pungli atau pemalakan, harga parkir juga harus distandarkan dan harga makanan tidak boleh ada yang menaikkan harga yang tidak wajar di daerah wisata,” katanya.

Selain itu, Mahyeldi menambahkan, hal yang juga krusial dalam peningkatan sektor pariwisata adalah akses jalan dan kemacetan. Sebab, akan memberikan kesan yang tidak baik bagi wisatawan dalam perjalanan.

“Salah satu yang dibahas itu mengenai akses atau jalan. Sejarah ini dari laporan terakhir jalan nasional di Sumbar sudah dibenahi sampai 93 persen. Lalu jalan provinsi melalui DAK, jalan sudah dirapikan dan menimbun jalan yang berloban. Kami juga mendorong kabupaten dan kota melakukan hal serupa,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga sudah memerintahkan dinas terkait untuk merapikan pinggiran jalan di Sumbar, untuk memberikan kenyamanan kepada pengguna jalan saat Lebaran. Di samping itu, Mahyeldi meminta kepada masyarakat untuk tidak meminta sumbangan di jalan-jalan raya. Hal itu bertujuan untuk memberikan kenyamanan kepada pengguna jalan dan tidak membahayakan masyarakat yang meminta sumbangan.

“Supaya tidak terganggu perjalanan, diharapkan tidak ada lagi yang meminta sumbangan di jalan-jalan. Kepada pengunjung wisata juga diimbau untuk menjaga kebersihan di daerah wisata yang akan dikunjungi dan tetap mematuhi prokes. Kami optimis dengan apa yang sudah dilakukan ini, kenyamanan tamu di Sumbar akan terjaga dan kondusif,” katanya.

Pada libur lebararan tahun ini, Pemprov Sumbar menargetkan kunjungan wisatawan sebanyak 1,8 juta orang. Destinasi wisata di Kota Bukittinggi dan sekitarnya diperkirakan akan menjadi daerah yang paling banyak dikunjungi.

Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata, Dinas Pariwisata Sumbar, Doni Hendra kepada Haluan mengatakan, destinasi wisata yang akan paling banyak dikunjungi wisatawan selama Lebaran masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yaitu Kota Bukittinggi dengan daya tarik Jam Gadang.

Lalu, Kabupaten Limapuluh Kota dengan Geopark Lembah Harau dan kemudian Mandeh, Padang, Pariaman, dan Sawahlunto. Namun, Doni menambahkan, pemerintah daerah menargetkan, agar kunjungan wisata di Sumbar bisa merata ke seluruh daerah.

Dinas Pariwisata Sumbar juga telah membuat buku panduan dengan badan promosi wisata daerah tentang daerah-daerah yang bisa jadi pilihan untuk wisatawan.

“Pemda tengah berupaya untuk mengarahkan para perantau untuk menuju ke arah selatan, yaitu ke Kabupaten Solok dengan pemandangan kebun teh, Danau Diateh dan Danau Dibawah. Jadi, tidak hanya Bukittinggi, kami berharap masyarakat atau perantau nanti akan berkunjung ke daerah lain, termasuk ke desa-desa wisata yang ada di Sumbar,” katanya.

Doni menyebutkan, Dispar tidak memiliki iven atau program khusus wisata selama Lebaran, sebab, yang memiliki objek wisata itu adalah daerah atau kabupaten dan kota. Oleh karena itu, pihaknya telah mengirimkan surat panduan wisata kepada pemerintah daerah di Sumbar untuk menjaga keamanan dan kenyamanan para pengunjung.

“Dalam surat itu, kami meminta pemerintah kabupaten kota untuk menjaga berjalannya protokol kesehatan di masing-masing objek wisata. Selain itu, kami juga meminta agar keamanan dan kenyamanan pengunjung harus jadi prioritas, seperti di wisata bahari. Jika menggunakan kapal, para penumpang seluruhnya harus menggunakan pelampung dan sesuai kapasitas kapal,” katanya lagi.

Pemprov Sumbar, katanya, menargetkan 1,8 juta orang yang akan berkunjung ke destinasi wisata di Sumbar selama Lebaran. Target tersebut sudah ditetapkan dan dibicarakan gubernur dengan seluruh OPD dan pemerintah kabupaten kota di Sumbar.

“Puncak kunjungan wisatawan Lebaran itu biasanya terjadi pada hari kedua Lebaran dan berakhir pada Sabtu, karena biasanya pada Minggu perantau akan kembali ke daerah perantauan masing-masing,” katanya lagi.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy juga mengusulkan agar dibuat buku panduan mudik Sumatra Barat (Sumbar) dalam bentuk PDF, yang nantinya bisa disebarkan di seluruh aplikasi chat dan media sosial.

Buku panduan itu juga nanti akan dibuat barcode nya, akan ditempel di setiap perbatasan dan tempat peristirahatan dimana para wisata bisa melihat dan scan di smartphone.

“Tolong nanti OPD terkait agar nanti bisa ditempel di seluruh tempat wisata, SPBU, terminal, di setiap rumah sakit, bandara dan pelabuhan serta masjid, silakan dibuka barcodenya, tinggal kita scan untuk mendapatkan informasi buku panduan mudik Sumatra Barat dan nomor telepon hotline yang aktif 24 jam merespon semua aduan masyarakat,” ucap wagub.

Pengendalian Pandemi

Sementara itu, Dinkes Sumbar menyiapkan 35 posko kesehatan selama musim mudik dan libur Lebaran, sebagai salah satu upaya pengawasan dan pengendalian pandemi Covi-19 di tengah meningkatnya mobilitas warga.

“Persiapan Lebaran, kita membuka posko kesehatan bekerja sama dengan kepolisian di sepanjang jalur utama yang dilewati pemudik. Ada sekitar 35 posko kesehaan yang tersedia,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumbar, Lila Yanwar kepada Haluan, Jumat (22/4/2022).

Ia menambahkan, Dinkes juga berkoordinasi untuk mengaktifkan puskesmas dengan membuka rawatan 24 jam bersama petugas siaga. Kemudian juga tersedia public service center (PSC) di beberapa daerah yang sifatnya keliling selama masa Lebaran. Seperti di Kota Padang Panjang, Kota Solok dan Kota Padang.

“Sesuai instruksi gubernur kita akan membuka posko di tempat wisata yang ramai. Tentunya kita membuat beberapa spanduk untuk memperingatkan pemudik menjaga prokes,” ucapnya.

Menyongsong libur Lebaran, Lila mengimbau untuk pemudik agar melakukan vaksinasi khususnya booster dan menjaga prokes, agar terhindar dari potensi penularan Covid-19. Terutama dalam memakai masker dan menjaga jarak.

“Tentunya juga di tempat-tempat wisata saat libur Lebaran. Harapannya kita saling berperan, termasuk juga ada pengawasan dari Satpol PP untuk tetap mengingatkan pemudik dan wisatawan,” ucapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah Provinsi Sumbar, Jasman Rizal bahwa keamanan dan kesehatan pemudik dan wisatawan harus menjadi perhatian khusus, sehingga tidak menyebabkan lonjakan kasus Covid-19. Pihaknya menyediakan sistem informasi berupa barcode yang tersedia di berbagai titik.

“Barcode tersebut berisikan buku panduan selama di Sumbar, apakah itu tentang rumah sakit, petunjuk jalan, termasuk juga tentang objek wisata. Siapapun yang masuk ke Sumbar melalui pintu bandara ataupun yang lain, akan disambut SMS gateway,” katanya.

Selain itu, kata Jasman, Dinas Pariwisata Sumbar telah berkoordinasi untuk kelancaran dan kenyamanan di objek wisata bersama Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD). Pemprov Sumbar juga akan menyiapkan posko pengaduan di kantor gubernur dan aktif selama 24 jam.

“Pokoknya kita Lebaran aman dan sehat. Kita upayakan penekanan Covid-19 seiring akan terjadinya lonjakan pengunjung di Sumbar. Salah satunya dengan posko pengaduan dan hotline pengaduan. Untuk itu, kita juga akan instruksikan kepala daerah untuk mengantisipasi lonjakan Covid-19, apakah itu dengan mengerahkan petugas kesehatan,” tuturnya. (*)

Exit mobile version