
HALUANNEWS, PADANG — Mudik Lebaran yang kembali diizinkan di tengah pandemi serta masa libur yang cukup panjang, akan memicu animo mobilitas masyarakat untuk bersilaturahmi dan berwisata, sehingga kemacetan tahunan di sejumlah ruas rawan tidak bisa dielakan.
Perlu adanya mitigasi yang matang untuk mengurai kemacetan. Selain rekayasa lalu lintas, kesiapan jalur alternatif menjadi prioritas dalam mencegah dan mengurai kemacetan. Serta pemetaan jalur-jalur yang rawan bencana.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumbar, Heri Nofiardi mengakui bahwa kemacetan memang selalu menjadi persoalan klasik yang selalu berulang setiap tahun selama momen Lebaran.

Peningkatan volume kendaraan setiap tahun yang tidak diimbangi dengan peningkatan kapasitas jalan dinilai menjadi penyebab utamanya. Selain itu, pedagang kaki lima (PKL) dadakan yang muncul selama momen Lebaran, juga semakin menambah ruwet persoalan kemacetan tersebut.
“Kalau pada masa mudik, mulai dari H-7 sampai H-1, mungkin tidak akan ada masalah. Karena orang rantau mudik ke Sumbar kan tidak berbarengan. Yang perlu diwaspadai itu saat momen libur Lebaran, saat masyarakat Sumbar, baik yang di ranah maupun yang dari rantau, menyerbu lokasi-lokasi wisata,” katanya.
Heri menyebutkan, Dinas Perhubungan dengan Dirlantas Polda Sumbar serta instansi terkait telah memetakan sejumlah titik yang dinilai rawan, baik dari segi kemacetan, kecelakaan, maupun bencana.