Pemetaan dibagi dalam dua kawasan, yaitu utara dan selatan Sumbar. Pada daerah utara, terdapat sembilan titik yang berpotensi rawan macet, jalur Padang-Bukittinggi, tepatnya di Pasar Lubuk Alung; Pasar Sicincin; Objek Wisata Lembah Anai; Objek Wisata Mifan, RM Pak Datuak, dan Sate Mak Syukur; Pasar Koto Baru, Pasar Padang Luar, Pasar Baso, Simpang Piladang, serta Pasar Payakumbuh.
Di daerah selatan, terdapat tiga titik, yakni Simpang Gaung Teluk Bayur, sepanjang ruas Tarusan Painan, dan Pasar Kambang.
Sementara itu, untuk lokasi rawan kecelakaan, Dishub Sumbar mencatat terdapat 75 titik rawan. Di bagian timur yaitu di kawasan Padang-Lubuk Silasih; Lubuk Silasih-Padang Aro; Muaro Kalaban-Sawahlunto; dan Muaro Kalaban-Kiliran Jao.
Lalu dari arah barat, patut diwaspadai jalur Bukittinggi-Lubuk Sikaping. Kemudian dari kawasan utara, Sicincin-Padang Panjang; Sicincin-Malalak; Manggopoh-Padang Lua; dan Payakumbuh-perbatasan Riau. Lalu, dari arah selatan, Padang-Painan; Painan-Tapan; dan Tapan-Kerinci.
“Untuk menghindari titik-titik kemacetan tersebut, kami juga sudah memetakan sembilan jalur alternatif,” ucapnya.
Adapun kesembilan jalur alternatif tersebut, yakni Simpang Polsek BIM-Simpang Pasar Usang; Simpang Polsek BIM-Simpang Katapiang-Jambak Lubuk Alung; dan Simpang Polsek BIM-Simpang Katapiang-Pariaman. Kemudian Sicincin-Malalak; Simpang Pandai Sikek-Pasar Amur; Simpang Batu Palano-Sei Puar-Simpang Tanjung Alam; Simpang Ampek Angkek Canduang-Tabek Patah-Situjuah Payakumbuh; Simpang Bungus Teluk Kabung-Tarusan; dan Simpang Padang Sawah.