Seperti halnya wisata minat khusus ke desa wisata yang ada di sejumlah daerah. Keberadaan desa wisata akan turut berpengaruh menarik minat wisatawan untuk datang ke Sumbar, yang ingin menghabiskan waktu liburan akhir tahunnya.
“Bahkan kami juga telah berkoordinasi dengan kabupaten/kota melalui Surat Edaran (SE) Gubernur Sumbar. Di mana dalam imbauan itu, Gubernur mengingatkan pentingnya untuk menjaga kebersihan objek wisata hingga ke WC umumnya, serta menetapkan tarif parkir dan makanan yang sewajarnya,” ujar Budi.
Dalam SE tersebut Gubernur juga mengingatkan kepada seluruh pengelola objek wisata agar benar-benar menerapkan prinsip cleanliness, health, safety, and environmental sustainability (CHSE).
“Kami berharap betul agar objek wisata di Sumbar pada momen Nataru 2023/2024 ini memberikan layanan yang terbaik. Jangan sampai ada yang viral hal-hal negatif atau protes kepada pengelola wisata,” ujarnya.
Ia menambahkan, tingkat kunjungan wisatawan di Sumbar per November 2023 tercatat telah mencapai 9,2 juta. Dengan kata lain, jumlah kunjungan wisatawan ke Sumbar sudah melebihi target. Berangkat dari hal itu, jelang tutup tahun 2023 ini diperkirakan jumlah kunjungan wisatawan ke Sumbar bisa melebihi 10 juta orang.
“Angka 10 juta orang itu merupakan jumlah yang besar. Kami melihat pariwisata Sumbar sudah membaik dan perekonomian pun sudah menggeliat,” katanya. (h/fzi)