Strategi Pengelolaan Wisata Agro Perlu Ditingkatkan

Pengamat Pariwisata dari Politeknik Negeri Padang (PNP) Novi Yarnita

PADANG, HARIANHALUAN.ID – Pengamat Pariwisata dari Politeknik Negeri Padang (PNP) Novi Yarnita menilai, pengelolaan wisata agro di Sumatera Barat sejauh ini sudah berjalan dengan  cukup baik. Namun demikian, strategi pengelolaan perlu ditingkatkan dengan memperhatikan sejumlah aspek.

“Seperti jenis komoditas pertanian, perkebunan, peternakan yang dikembangkan. Komoditas yang dikembangkan sebaiknya adalah komoditas yang benar-benar khas dari masing-masing daerah,” ujarnya kepada Haluan Jumat (15/3)

Selain keberagaman dan keunikan komoditas pada masing-masing daerah, lanjut Novi, sarana prasarana pendukung di destinasi wisata agro juga perlu ditingkatkan secara kualitas maupun kuantitas.
 Baik itu akses jalan menuju destinasi wisata agro, keberadaan toilet, tempat sampah maupun segala sarana prasarana yang berkaitan dengan kenyamanan wisatawan saat berkunjung.

“Yang paling penting adalah kebersihan, meskipun sektor pertanian, perikanan, perkebunan atau peternakan identik dengan aktivitas  berkotor-kotor, namun aspek ini tetap harus diberi perhatian khusus,” tegasnya.

Novi  mengingatkan, pengelola objek wisata agro, harus bisa mengemas paket wisata sebaik dan sekreatif mungkin. Paket wisata yang ditawarkan, sebaiknya mengandung edukasi dan aktivitas wisata sekaligus.

Sebab sejatinya, fungsi edukasi dan wisata, adalah ciri khas dan nilai tambah destinasi agrowisata yang tidak akan didapatkan pengunjung di objek-objek wisata konvensional lainnya.

Disamping itu, sambung Novi, pelayanan prima, utamanya prinsip-prinsip hosipitality atau keramah-tamahan yang diberikan di destinasi wisata agro, tetaplah menjadi faktor penentu apakah destinasi tersebut akan tetap bisa bertahan atau tidak.

Sebab bagaimanapun, tanpa adanya layanan prima dan keramah-tamahan, pengunjung kedepannya pasti enggan dan kapok untuk datang untuk kedua kalinya ke tempat itu.

“Juga diperlukan strategi pemasaran destinasi wisata agro yang tepat. Faktor ini sangat penting dan menentukan. Apakah destinasi wisata agro itu bisa bertahan atau tidak di masa yang akan datang,” pungkasnya. (h/fzi)

Exit mobile version