Pengembangan Agrowisata Gerakkan Ekonomi Masyarakat

Pengunjung di lokasi agrowisata

PADANG, HARIANHALUAN.ID – Sumatera Barat memiliki hamparan tanah-tanah pertanian dan perkebunan nan begitu luas dan subur. Latar belakang geografis yang dimiliki Sumatera Barat ini  sangat potensial untuk mendukung pengembangan agrowisata.

Pengembangan agrowisata  diyakini menjadi salah satu  strategi alternatif dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani, sembari menggerakkan sektor pariwisata yang akan berimbas terhadap banyak sektor perekonomian masyarakat.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatra Barat, Luhur Budianda menyatakan, pengembangan agrowisata,  adalah salah satu bentuk dukungan sektor pariwisata terhadap program unggulan (Progul) Gubernur Mahyeldi Ansharullah dan Wakil Gubernur Audy Joinaldy di bidang pertanian.

“Potensi Sumatra Barat di bidang pertanian, sangat luar biasa. Namun jika yang digarap hanya sektor pertaniannya, tentu dampak ekonominya belum lah maksimal. Maka dari itu, kita perlu menciptakan destinasi wisata agro untuk memaksimalkan dampak ekonomi sektor pertanian,” ujarnya kepada Haluan Jumat (15/3).

Ia menjelaskan, wisata agro, pada dasarnya adalah aktivitas pariwisata  yang tidak hanya menawarkan pengalaman mengagumi keindahan alam. Tetapi  juga memberikan wawasan tentang proses pertanian dan pengolahan produk-produk pertanian lokal kepada wisatawan.

Berangkat dari defenisi itu, sambung dia, Sumatra Barat dengan segala potensi pertanian dan perkebunan yang ada di hampir seluruh kabupaten/kota, sejatinya sangatlah potensial untuk mengembangkan destinasi wisata agro.

“Apalagi kita memiliki beberapa daerah pengembangan komoditas pertanian dan perkebunan tertentu seperti perkebunan teh, perkebunan kopi, kelapa, durian, hingga buah-buahan tropis seperti mangga, rambutan dan lain sebagainya,” jelasnya.

Menurut Luhur Budianda  pengembangan potensi agrowisata dilakukan Pemprov Sumbar seiring dengan program pembinaan dan pendampingan terhadap  ratusan desa wisata yang telah berdiri.

Sebab menurut dia, agrowisata hanyalah salah satu dari sekian banyak potensi pariwisata yang ada di desa-desa wisata Sumbar yang sampai saat ini telah berjumlah 327 desa wisata.

“Untuk mendukung tumbuhnya agrowisata di daerah-darah, Pemprov berperan sebagai regulator, fasilitator dan koordinator, kita bahkan juga telah menyiapkan tim pembinaan desa wisata yang akan selalu memberikan pendampingan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Sumatra Barat, Doni Hendra menambahkan, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Sumbar nomor 556-4-2022, terdapat 50 nagari wisata agro di seluruh penjuru Sumbar.

Puluhan desa wisata agro yang tersebar di 19 kabupaten/kota itu, menyimpan potensi yang berbeda-beda. Mulai dari hasil perkebunan, pertanian, hingga peternakan

“Adapun komoditas yang dihasilkan 50 destinasi agrowisata ini, diantaranya  kopi, teh, buah-buahan, tembakau, bunga hias, tebu, maupun sampai kepada peternakan sapi, lebah dan sebagainya,” ucapnya

Beberapa diantaranya seperti di Kabupaten Tanah Datar yang memiliki lima desa wisata. Disana setiap desa wisata  memiliki potensi pariwisata agro yang berbeda-beda,

Yaitu Nagari Pandai Sikek  dan Pariangan dengan potensi agrowisata jeruk dan sayur, Nagari Andaleh memiliki potensi agrowisata tanaman hias, Nagari Sumpu dengan potensi agrowisata sawo dan ikan bilih, serta Nagari Batu Bulek yang memiliki potensi tebu dan kopi.

Sementara di Kabupaten Sijunjung, terdapat empat desa wisata yang memiliki agrowisata durian dan jeruk di Nagari Latang, agrowisata durian di Silokek, agrowisata mangga dan jeruk di Batu Menjulur serta Agrowisata durian di Tanjuang Labuah.

Lalu di Kota Solok ada agrowisata bunga krisan, buah cerry dan kopi di Nagari Batu Patah Payo , serta agrowisata Sawah Solok. Begitupun di Kabupaten Solok, terdapat empat agrowisata yang tersebar di empat desa wisata.

Yaitu Agrowisata danau dan ikan bilih di Nagari Singkarak, agrowisata kebun teh, jeruk, bawang merah dan melon di Nagari Aia Batumbuak, agrowisata sayuran dan strawberry di Alahan Panjang, serta agrowisata sawah dan buah pokat di Nagari Jawi-Jawi.

“Pada dasarnya Sumatra Barat memiliki potensi pariwisata agro di bidang pertanian, perkebunan dan peternakan yang sangat luar biasa. Potensi ini  tersebar di seluruh kabupaten/ kota dan menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung,” pungkas Doni. (h/fzi)

Exit mobile version