PADANG, HARIANHALUAN.ID – Pemerhati sekaligus praktisi Pariwisata Sumatera Barat, Muhammad Zuhrizul meminta pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret untuk menggairahkan kembali sektor pariwisata Sumbar yang sempat lesu usai terjadinya bencana alam yang menerjang sejumlah daerah beberapa waktu lalu.
Menurut Ketua Tim Pendamping dan Pemberdayaan Desa Wisata (TP2DeWi) Sumbar ini, berkurangnya minat berwisata masyarakat ke Sumbar pasca bencana, tidak boleh dibiarkan berlarut-larut karena akan berpengaruh terhadap aktivitas perekonomian masyarakat yang bergantung terhadap sektor pariwisata.
“Sebab banyak sekali masyarakat dan pelaku usaha yang akan terdampak. Mulai dari PKL, pengusaha hotel, rumah makan, restoran, Tour And Travel, Homestay dan sebagainya. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut,” ujarnya kepada Haluan, Jumat (7/6).
Muhammad Zuhrizul menyebutkan, untuk memulihkan kembali sektor pariwisata Sumbar pasca bencana, pemerintah daerah harus bisa menjelaskan kepada publik bahwa Sumbar masih memiliki banyak sekali destinasi wisata yang aman untuk dikunjungi.
“Seperti kawasan wisata Mandeh di pesisir Selatan, berbagai destinasi wisata di Kota Padang, Pariaman, Maninjau, Harau maupun Kota Bukittinggi,” ucapnya.
Ia menilai, pemberitaan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Sumbar saat meninjau bencana alam di Kabupaten Agam dan Tanah Datar beberapa waktu lalu, sebenarnya juga bisa dikapitalisasi pemerintah daerah untuk membuktikan kepada wisatawan bahwa Sumbar tetap aman untuk dikunjungi.