PADANG, HARIANHALUAN.ID – Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (ASITA) menyebut banyaknya bencana yang menimpa Sumatra Barat (Sumbar) akhir-akhir ini berdampak bagi sektor pariwisata.
Ketua DPD Asita Sumbar, Darmawi, Jumat (7/6) mengatakan, pengaruhnya pada sektor pariwisata terlihat dari banyaknya jalan-jalan utama dan tempat-tempat wisata yang mengalami kerusakan. Sehingga akibatnya meluluhlantakkan pariwisata Sumbar.
“Pariwisata kita sedang berduka dan dampaknya sangat terasa sekali bagi travel agent khususnya pemain inbound (mendatangkan wisatawan dari luar ke Sumbar). Cukup banyak wisatawan yang sudah booking travel agent anggota ASITA, terutama wisatawan dari Malaysia. Sudah banyak yang akhirnya membatalkan bulan Mei dan Juni. Begitu juga domestik,” ujarnya.
ASITA berharap recovery (pemulihan) jalan ini dapat segera diselesaikan secara bersama-sama oleh pemerintah pusat dan daerah. Hal ini demi membangkitkan kembali gairah pariwisata pascabencana tersebut.
“Dimana jalan menuju destinasi-destinasi utama kita yaitunya Kota Bukittinggi, Batusangkar menjadi prioritas perbaikan. Sebab dua destinasi itu menjadi pilihan utama bagi wisatawan yang ingin datang ke Sumbar,” katanya.
Di samping itu, lanjut Darmawi, bencana ini tentunya juga akan berdampak pada hotel, restoran dan pelaku UMKM yang juga mengais rezeki dari perkembangan pariwisata ini. Beberapa waktu lalu, ASITA Sumbar juga ikut menunjukkan kepedulian kepada warga yang terdampak akibat musibah bencana ini. Dan kita ikut meringankan beban mereka.
“Harapannya masyarakat kita tabah termasuk korban berbentuk nyawa, rumah dan lainnya. Ini menjadi ujian bagi kita dalam menghadapi cobaan dari Allah SWT. Semoga bencana segera berlalu. Kita mulai kembali menata dan bangkit,” ucapnya. (*)