Geliat Pariwisata Sumbar Usai Bencana

Pantai Air Manis di Kelurahan Air Manis, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, ramai pengunjung beberapa waktu lalu. Sektor pariwisata Sumbar mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan setelah sempat terdampak rentetan kejadian bencana alam. DOK HALUAN

PADANG, HARIANHALUAN.ID – Sektor pariwisata Sumatra Barat (Sumbar) terlihat mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan setelah sempat terdampak rentetan kejadian bencana alam yang melanda sejumlah daerah beberapa waktu lalu. Akselerasi pemulihan sektor pariwisata Sumbar sangat terbantu dengan pembukaan kembali jalur Padang-Bukittinggi Via Lembah Anai  per tanggal 21 Juli lalu. Rampungnya perbaikan jalan vital strategis itu turut memicu terjadinya peningkatan pergerakan wisatawan ke Sumatra Barat.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatra Barat, Luhur Budianda menyebut, pasca pembukaan kembali jalur Lembah Anai arus pergerakan wisatawan ke Sumatra Barat tercatat mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya.

“Pada periode Juli 2024 peningkatan pergerakan wisatawan diperkirakan mencapai angka 10 persen atau sebanyak 106,747 wisatawan,” ujarnya kepada Haluan Jumat (30/8).

Pada kesempatan itu, Luhur Budianda menyampaikan data kumulatif pergerakan wisatawan nusantara ke Sumatra Barat. Sampai dengan bulan Juni 2024 lalu, jumlah wisatawan yang masuk tercatat berjumlah sebanyak 6,788,074 orang.

Sementara pada bulan Juli, disaat ruas jalan Padang-Bukittinggi Via Lembah Anai dibuka, jumlah wisatawan nusantara yang masuk ke Sumatra Barat berhasil menembus angka 7,855,025 orang wisatawan.

“Sampai dengan bulan Juli 2024 ini, pergerakan wisatawan nusantara ke Sumbar telah mencapai 7,855,028 orang, Jumlah ini setara 58,18 persen dari total target 13,5 juta kunjungan wisatawan yang kita targetkan datang ke Sumbar sejak awal” jelasnya.

Capaian kunjungan wisatawan ke Sumbar saat ini, sambungnya, menunjukkan telah terjadi penambahan wisatawan sebesar 7,90 persen atau sebanyak 1,066,945 wisatawan. Sebab pada periode Januari sampai Juni 2024, kunjungan wisatawan baru tercatat berjumlah 6,788,074.

“Data yang kami sampaikan berasal dari data Dashboard PETA yang dikerjasamakan Dispar Sumbar dengan pihak Telkomsel,” tambahnya.

Berdasarkan pencatatan arus kunjungan wisatawan berbasis sinyal ponsel itu, Dinas Pariwisata Sumbar merangkum Top 5 Origin Wisatawan Nusantara yang berkunjung ke Sumbar.

Pada posisi teratas, Wisatawan dari Provinsi Riau tercatat menjadi daerah asal wisatawan dominan yang berkunjung ke Sumbar. Provinsi Riau menyumbang 14,66 persen dari total jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke Sumbar.

“Di posisi kedua ada Provinsi Jambi sebesar 5,79 persen, ketiga, Sumatra Utara dengan 4,09 persen, Jawa Barat 3,04 persen serta terakhir wisatawan dari DKI Jakarta sebesar 1,98 persen,” ucapnya lagi.

Sementara sejauh ini, Kota Padang terlihat masih menjadi kota tujuan favorit para wisatawan dengan persentase 19,93 persen, lalu Kabupaten Agam 9,78 persen, Padang Pariaman 8.56 persen, Limapuluh Kota 8,01 persen, serta Bukittinggi sebesar 7,89 persen.

“Sampai dengan bulan Juni 2024, Sumatra Barat tercatat dikunjungi 34,797 orang wisatawan mancanegara. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan bulan Mei 2024 yang hanya sebanyak 30,166 orang wisatawan mancanegara,” ungkapnya.

Luhur Budianda meyakini, kenaikan angka kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara yang terjadi akhir-akhir ini, mengindikasikan bahwa sektor pariwisata Sumbar mulai bangkit pasca terjangan bencana. “Kita berharap situasi tetap kondusif dan tidak ada lagi bencana mencolok yang bisa mempengaruhi minat berkunjung wisatawan ke Sumbar,” pungkasnya. (*)

Exit mobile version