Ia menuturkan, sistem kelistrikan di Kota Pontianak dan sekitarnya masuk dalam sistem kelistrikan interkoneksi Khatulistiwa, di mana per hari Senin tanggal 16 Mei 2022, pukul 18.30 WIB, daya mampu pasok mesin pembangkit sebesar 588,2 megawatt (MW) dengan beban puncak atau kebutuhan listrik masyarakat tertinggi sebesar 383 MW.
“Dengan surplus daya sebesar 205,2 MW kami siap melayani kebutuhan listrik masyarakat. Silakan masyarakat melakukan berbagai aktivitas usahanya, biar kami yang urus listriknya,” pungkas Syaiful. (*)