SOLOK, HARIANHALUAN.ID — Iven Rang Solok Baralek Gadang yang digelar di hamparan area Sawah Solok tidak hanya sukses mengangkat budaya dan tradisi masyarakat Kota Solok di kancah nasional dan internasional. Namun, juga memiliki pengaruh yang besar terhadap peningkatan ekonomi terhadap masyarakat Kota Solok.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Solok, Milda Murniati, menyampaikan, pengunjung yang hadir pada rangkaian acara Rang Solok Baralek Gadang mencapai 30.000 orang, yang mana pada setiap harinya pengunjung berjumlah lebih kurang 10.000 orang.
Para pengunjung tersebut tercatat tidak hanya datang dari wilayah Provinsi Sumatra Barat saja, melainkan juga dari Provinsi Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan juga ada yang dari negara sahabat seperti Malaysia, Thailand, Korsel dan Singapura.
“Selama tiga hari kegiatan Rang Solok Baralek Gadang, selain terdapat hiburan, para pengunjung juga dimanjakan dengan berbagai macam stand yang disediakan, dan rata-rata itu semua adalah produk UMKM dari Kota Solok,” ungkapnya, Sabtu (5/10).
Dengan jumlah pengunjung yang datang, ditambahkan Milda, dan banyaknya stand UMKM yang turut dihadirkan dalam acara tersebut, tentu secara otomatis akan mendongkrak perputaran uang yang ada di Kota Solok.
“Diperkirakan, perputaran uang lebih kurang sebanyak Rp3 miliar, dan itu dengan sendirinya tentu membawa angin segar bagi ekonomi masyarakat, terutama bagi pelaku UMKM,” ungkapnya.
Milda berharap, adanya iven Rang Solok Baralek Gadang ini dapat lebih mengharumkan nama Kota Solok dalam kancah nasional dan internasional, sehingga Kota Solok dapat menjadi satu nama yang masuk ke dalam daftar destinasi wisata yang paling dicari.
“Jika sudah begitu, maka dengan sendirinya ekonomi mikro yang ada di masyarakat Kota Solok pasti akan menjadi kuat, terutama bagi para pelaku UMKM yang ada di Kota Solok,” sebutnya.
Sementara itu, Ajo Syafriadi, seorang pedagang sate yang membuka stand di iven Rang Solok Baralek Gadang mengatakan, bahwa dalam sehari, dagangannya bisa laku sampai 200 porsi, dengan taksiran keuntungan perhari adalah sebanyak Rp2,5 juta rupiah.
“Alhamdulillah pokoknya, Bang. Dengan adanya acara di Sawah Solok ini dagangan saya bisa tambah laris. Sedangkan, kalau hari biasa, untuk jual 70 porsi saja susah sekali, Bang,” katanya.
Terakhir, Ajo berharap, agar acara Rang Solok Baralek Gadang yang diadakan di hamparan area Sawah Solok tersebut dihelat setiap tahunnya, dan kalau bisa, ia juga meminta iven-iven seperti itu diperbanyak di Kota Solok. (*)