Luas lahan krisan di tempat ini ada sekitar 500 meter persegi dalam Green House dan 100 meter persegi di pekarangan masyarakat. Dalam hal ini, varietas unggul krisan dikembangkan di kawasan Agrowisata Batu Patah Payo.
Berbagai varietas krisan bunga potong ada di agrowisata tersebut, diantaranya varietas Yulita, Sintanur, Dewi Ratih, Arosuka Pelangi, Trissa, Socakawani, Velma, Vania, Cintamani, Marimar, Irana, Cayapati dan Sabiya. Sedangkan untuk krisan pot terdiri dari varietas Avanthe Agrihorti, Armita Agrihorti, Naura serta Zwena.
Permintaan bunga krisan juga tetap stabil meskipun dalam masa pandemi permintaan krisan pot dalam tempo satu pekan habis 400 hingga 500 pot. Untuk harga krisan pot sekitar Rp20 ribu per pot dan krisan potong dengan harga dua ribu rupiah per tangkai.
Tak kalah pentingnya, di kawasan Agrowisata Batu Patah Payo, banyak spot-spot bagus untuk berfoto, hiasan tanaman bunga menjadi daya tarik tersendiri bagi kawasan tersebut. Terlebih pemandangan yang ditawarkan juga memikat mata.
Sejak resmi dibuka kembali pasca Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Kawasan Agrowisata Batu Patah Payo, Kota Solok , Sumatera Barat kian ramai dikunjungi masyarakat. Dalam sehari, kunjungan wisatawan bisa mencapai lebih kurang seribu orang.
Salah seorang pengunjung yang ditemui Haluan, Ervani Yuhenda (37) menyebut ia sengaja ke Batu Patah Payo untuk mencari bunga krisan pot, apalagi saat ini bunga itu menjadi trend dikalangan ibu-ibu. Meskipun demikian, suasana dan pemandangan Batu Patah Payo sangat sayang untuk dilewatkan tanpa berfoto.