Selain itu, Raski juga menjelaskan bahwa pelaksanaan Pesona Budaya Tabuik akan diisi dengan berbagai lomba permainan anak nagari dan lomba memasak makanan khas Pariaman seperti malamang, membuat serabi dan menggulai kepala ikan.
Semarak lomba khas Minang tersebut sengaja dirancang untuk memeriahkan acara sebagai kegiatan tambahan untuk lebih mengenalkan Tabuik sebagai budaya masyarakat Pariaman. Adapun kegiatan utamanya tidak akan mengubah prosesi sudah dijalankan secara turun-temurun selama bertahun lamanya.
“Tidak akan mengubah prosesi, tapi menambah rangkaian acara seperti permainan anak nagari, lomba malamang, sambareh, serta memasak kepala lauak. Kita akan mengisi Rumah Tabuik dengan berbagai kegiatan tersebut,” katanya.
Menurutnya, dua rumah Tabuik yang ada juga harus ditonjolkan dengan menjadikannya sebagai lokasi berbagai macam kegiatan. “Selama ini di kedua rumah tabuik tidak ada atraksi budaya yang ditonjolkan sebagai kearifan lokal,” ungkapnya. (*)