HALUANNEWS, PADANG — Istilah geopark atau taman bumi sebagian besar orang mungkin masih menjadi frasa yang asing. Kendati tergolong baru, namun keberadaan geopark sendiri sudah sejak jutaan tahun lalu. Begitupun yang ada di dalamnya, mungkin juga telah berusia jutaan tahun.
Secara konsep, geopark adalah kawasan yang memiliki unsur geologi terkemuka, dimana masyarakat setempat juga berperan serta melindungi warisan alam tersebut. UNESCO sendiri memberikan penghargaan khusus bagi beberapa geopark terbaik di seluruh dunia dengan gelar UNESCO Global Geoparks (UGGp).
Apresiasi tinggi ini sangat wajar diberikan mengingat geopark merupakan lokasi strategis untuk pariwisata. Terlebih berwisata ke geopark memberikan banyak manfaat, mulai dari wisata edukasi, alam hingga budaya dalam satu destinasi wisata.
Pengembangan geopark sama halnya dengan mengembangkan aspek ilmu pengetahuan di Indonesia. Pasalnya, geopark sering kali menjadi lokasi untuk penelitian geologi hingga flora dan fauna.
Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumatra Barat (Sumbar), Dian Hadiyansyah mengungkapkan bahwa geopark menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan dengan tiga pilar konsep utama, yaitu konservasi, edukasi dan pengembangan ekonomi lokal, yang dikembangkan lewat geoheritage atau warisan geologi yang berada di kawasan itu.

Agar satu kawasan dapat berstatus sebagai geopark, kawasan itu wajib memiliki warisan geologi dan punya keunikan potensi geologi yang tidak dimiliki daerah lain. Dalam hal ini, menurutnya, Sumbar unggul. Sebab, Sumbar memiliki potensi yang amat kaya dan luar biasa.