Selain Malaysia, Ini Wisman yang Paling Banyak ke Sumbar

Peselancar bermain dengan ombak laut Kepulauan Mentawai di bawah langit dan laut biru yang memukau. Pariwisata Bumi Sikerei dinilai akan kian menggeliat dengan adanya Bandar Udara Rokot. IST/KEMENPAREKRAF

PADANG, HARIANHALUAN.ID- Malaysia menduduki posisi teratas dalam jumlah kunjungan Wisman, diikuti oleh Australia dengan 204 kunjungan, Amerika Serikat 47
kunjungan, Prancis 43 kunjungan, dan Singapura 27 kunjungan.

Selain itu, wisatawan juga datang dari
Inggris, Jerman, Cina, Thailand, Brazil, dan sejumlah negara lainnya.

Kepala BPS Sumbar, Sugeng Arianto, Jumat (1/11/2024) menyebutkan “Dari 10
besar negara asal Wisman, Malaysia
mencatatkan peningkatan tertinggi yakni sebesar 41,06 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Ini menunjukkan kedekatan geografis dan budaya antara Sumbar dan Malaysia yang mungkin menjadi faktor utama yang menarik wisatawan dari negara tersebut.”


Secara kumulatif, dari Januari hingga September 2024, jumlah kunjungan Wisman ke Sumbar mencapai 55.650 kunjungan. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut: Januari 4.689 kunjungan, Februari 8.228 kunjungan, Maret 2.976 kunjungan, April 7.166 kunjungan, Mei 7.107 kunjungan, Juni 4.631 kunjungan, Juli 5.936 kunjungan, Agustus 6.685 kunjungan, dan September: 8.232 kunjungan.

Sugeng mengungkapkan bahwa peningkatan ini mencerminkan mulai pulihnya sektor pariwisata Sumbar setelah dampak pandemi COVID-19 yang cukup signifikan.

“Kunjungan Wisman secara kumulatif di tahun 2024 ini sudah menunjukkan peningkatan yang positif pasca pandemi,” ujarnya.


Peningkatan signifikan dalam jumlah kunjungan Wisman pada 2024 menunjukkan pemulihan yang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Pada 2020, jumlah Wisman hanya mencapai 11.258 kunjungan. Tahun 2021 mengalami penurunan drastis dengan nihil kunjungan akibat kebijakan pembatasan perjalanan.

Kemudian pada 2022 jumlahnya kembali naik menjadi 4.142 kunjungan. Pada tahun 2023, jumlahnya melonjak tajam hingga mencapai 55.645 kunjungan. Kini, di tahun 2024, jumlah tersebut sudah terlampaui hanya dalam sembilan bulan pertama dengan total 55.650 kunjungan.


Tren positif ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga akhir tahun seiring dengan berbagai upaya promosi pariwisata yang
dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

Kegiatan budaya, keindahan alam, serta kuliner khas Minang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan, terutama dari negara-negara tetangga seperti Malaysia yang memiliki kedekatan budaya dengan Sumbar.

Menurut Sugeng, pemerintah dan pelaku pariwisata di Sumbar diharapkan dapat memanfaatkan tren positif ini dengan
meningkatkan kualitas layanan dan fasilitas wisata.

“Kami berharap upaya ini dapat memperkuat posisi Sumbar sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia,” tutup Sugeng. (*)

Exit mobile version