Tejs foto : Kepala Dinas Pariwisata Kota Bukittinggi Rofie Hendria
BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID -- Dinas Pariwisata Kota Bukittinggi kian mengintensifkan promosi pariwisata guna menarik kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara pada momen libur akhir tahun.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Bukittinggi Rofie Hendria mengatakan, pada November dan Desember ini ada momen yang dikejar untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Bukittinggi, terutama pada momen libur Natal dan akhir tahun (Nataru).
Guna memaksimalkan kunjungan wisata dalam waktu dua bulan tersebut, Dinas Pariwisata sudah melakukan semacam komunikasi dan koordinasi dengan Kementrian Pariwisata dibawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Hal ini dilakukan karena di jaman pemerintah sebelumnya, pariwisata dan ekonomi kreatif digabung dalam satu Kementerian yakni Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Sekarang di era pemerintah Presiden Prabowo, Pariwisata dan Ekonomi kreatif dipisah menjadi dua kementerian. Ini artinya Kementerian Pariwisata memang fokus memperhatikan sektor pariwisata, sementara Ekonomi kreatif diurus oleh Kementrian sendiri.
"Melalui kementrian yang fokus di sektor pariwisata ini, Pjs Wali Kota Bukittinggi sudah melakukan koordinasi terkait peningkatan kunjungan wisata ke Bukittinggi. Pjs Wali Kota juga minta agar program dan kegiatan kepariwisataan di Kementerian bisa di bawa ke Bukittinggi," kata Rofie Hendria, Kamis (7/11).
Dikatakannya, upaya lain yang dilakukan Dinas Pariwisata untuk meningkatkan kunjungan di akhir tahun ini adalah dengan menggencarkan promosi wisata sampai keluar daerah, seperti Riau, Kepulan Riau (Kepri), Jambi, Bengkulu, dan Malaysia.
Kemudian menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah lain melalui beberapa event yang digelar. Sebab, even yang digelar ini menjadi magnet untuk kunjungan wisatawan ke Bukittinggi.
Selain itu ujar Rofie, upaya lain yang terus dilakukan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Bukittinggi adalah dengan tetap melakukan pemeliharaan dan pembenahan sarana prasarana di objek wisata, seperti di Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) dan Taman Panorama Lobang Jepang (TPLJ).
Saat ini imbuhnya, juga sedang berlangsung perbaikan toilet dan mushola, serta pembersihan sarana dan prasarana, sehingga nantinya pengunjung merasa nyaman dan terlayani di objek wisata.
Lebih lanjut ia menyebutkan, strategi lain yang dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Bukittinggi adalah dengan memberikan pengurangan biaya masuk bagi pelajar yang ingin melakukan kunjungan atau edukasi lapangan di objek wisata.
Pelajar ini tidak hanya dari sekolah Kota Bukittingi saja, namun juga untuk pelajar dari sekolah lainnya di Sumbar, termasuk sekolah dari provinsi tetangga.
Melalui berbagai upaya dan langkah strategis telah dilakukan itu, diharapkan dapat menarik kunjungan wisata ke Bukittinggi, serta dapat mendongkrak wisatawan nusantara dan mancanegara untuk berlibur ke Bukittinggi.
"Hal ini sebagai bentuk kesiapan kita untuk menyambut kunjungan wisatawan di akhir tahun, terutama pada momen libur Natal dan tahun baru," ujar Rofie.
Menurutnya, untuk even- even besar menjelang akhir tahun ini mungkin tidak ada kerena kemampuan keuangan daerah yang terbatas. Namun demikian, pihaknya berencana untuk melaksanakan salah satu even pada Hari Jadi Kota (HJK) Bukittinggi di bulan Desember.
"Bagaimana bentuk even yang digelar itu masih kita komunikasikan dengan pimpinan termasuk dengan DPRD Bukittingi terkait dengan anggaran biaya yang dibutuhkan," ujar Rofie.
Meski tidak adanya acara khusus atau even besar di akhir tahun, Rofie yakin tidak akan berpengaruh banyak terhadap kunjungan wisata ke Bukittinggi.
Diakuinya, sejumlah destinasi wisata unggulan di Kota Bukittinggi seperti Jam Gadang, TMSBK, dan TPLJ, masih menarik minat wisatawan dari berbagai daerah. Termasuk objek wisata yang di kelola oleh masyarakat seperti Taman Panorama Baru.
"Kita berharap dalam dua bulan ini tingkat kunjungan wisata ke Bukittinggi dapat meningkat. dengan meningkatnya kunjungan tentu akan berdampak terhadap perekonomian masyarakat," ucap Rofie.
Ia menambahkan, Kota Bukittinggi hidup di sektor pariwisata, baik itu wisata yang dikelola oleh pemerintah maupun yang di kelola oleh masyarakat. Sektor pariwisata ini mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan multiplayer efeknya sangat besar.
Ia juga mengaku bersyukur karena Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI
Irman Gusman mendukung langkah Pemko Bukittinggi dalam upaya peningkatan dan pengembangan sektor pariwisata Bukittinggi.
Kerena upaya yang ini guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Rofie, ketika beliau berkunjung ke Bukittinggi, Pjs Wali Kota Bukittinggi Hani Syopiar Rustam meminta perhatian khusus dari Irman Gusman selaku anggota DPD RI Dapil Sumbar untuk peningkatan kunjungan wisata ke Bukittinggi.
Salah satunya dengan mendorong kementerian/ lembaga untuk dapat menyelenggarakan kegiatan meeting dan berbagai kegiatan lainnya di Bukittinggi, baik itu berskala nasional maupun internasional.
"Tentunya dukungan dari Kementerian Pariwisata sangat dibutuhkan untuk pengembangan dan promosi wisata, serta bagaimana meningkatkan kunjungan wisata Kota Bukittinggi," ujar Rofie. (*)