PADANG, HARIANHALUAN.ID — Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas (FKG UNAND) melakukan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut. Pengabdian masyarakat tersebut menyasar calon pembina UKS/UKGS pada mahasiswa Departemen Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang (FIK UNP).
Materi edukasi tersebut disampaikan oleh drg. Reni Nofika, Sp. KG, drg. Aria Fransiska, MDSc, drg. Nelvi Yohana, Sp. Ort, drg. Sri Ramayanti, MDSc, Sp. KGA, dan drg. Susi, MKM serta diikuti oleh seluruh calon pembina UKS/UKGS pada mahasiswa Departemen Pendidikan Olahraga (FIK UNP). Pengabdian masyarakat tersebut berlangsung di kampus UNP Lubuk Buaya pada, Rabu (20/11/2024).
Ketua tim pengabdian masyarakat FKG UNAND, Reni Nofika menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang cara menjaga kesehatan gigi dan mulut serta untuk memperkuat kemampuan mahasiswa dalam menangani masalah kesehatan gigi di lingkungan sekolah sehingga calon pembina UKS/UKGS dapat mengoptimalkan peran dalam membentuk kebiasaan hidup sehat pada siswa.
“Kami berharap melalui edukasi ini, calon pembina UKS dan UKGS memiliki pengetahuan yang lebih baik mengenai cara menjaga kesehatan gigi dan mulut, serta mampu memberikan informasi yang tepat kepada siswa di sekolah. Hal ini penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya di sekitar lingkungan sekolah, tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut,” kata Reni, Jumat (29/11/2024).
Kegiatan tersebut katanya, dimulai dengan pre-test untuk mengetahui pengetahuan awal mahasiswa mengenai cara menjaga kesehatan gigi dan mulut. Selanjutnya, dilakukan penyuluhan yang membahas pentingnya menjaga kebersihan gigi, teknik menyikat gigi yang benar, informasi mengenai masalah gigi dan mulut, serta mengenai pemeriksaan gigi secara rutin
“Melalui pengabdian ini, kami berharap mahasiswa bisa menjadi agen perubahan yang mengedukasi siswa di sekolah tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, mereka juga diharapkan dapat membantu mengidentifikasi masalah kesehatan gigi pada siswa dan mendorong siswa untuk merawat gigi mereka secara rutin,” ujar Reni.
Masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia, sambungnya, masih menjadi persoalan besar yang membutuhkan perhatian serius. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, sekitar 57,6% penduduk Indonesia yang berusia di atas tiga tahun mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut, namun hanya 10,2% yang menerima perawatan dari tenaga medis gigi.