Di antara masalah utama yang ditemukan, sambungnya lagi, tingginya kasus gigi berlubang pada anak-anak yang dipengaruhi oleh kebiasaan makan yang buruk, kurangnya pengetahuan tentang perawatan gigi, serta terbatasnya akses ke pelayanan kesehatan gigi yang memadai.
“Untuk mengurangi prevalensi masalah ini, diperlukan pendekatan yang lebih komprehensif yang mencakup pendidikan dan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, serta penguatan program kesehatan gigi di sekolah,” tutur Reni.
Staf Pengajar pada Departemen Pendidikan Olahraga FIK UNP, Williadi Rasyid, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa pengabdian tersebut memberikan manfaat langsung kepada mahasiswanya, yang akan mempraktikkan ilmu yang diperoleh dalam mengedukasi siswa SD, tempat mereka magang atau bekerja nanti.
“Terima kasih kepada FKG UNAND yang telah melaksanakan kegiatan ini. Pengetahuan yang didapatkan oleh mahasiswa kami sangat berguna dan bisa langsung diaplikasikan dalam tugas mereka sebagai calon pembina UKS/UKGS. Semoga kerjasama ini bisa terus berlanjut, dan kita dapat bersama-sama berkontribusi dalam menciptakan generasi muda yang lebih peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut,” tutur Williadi. (*)