HALUANNEWS, PADANG – Program Studi (Prodi) S1 Kebidanan dan Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) menggelar workshop kedua, dengan tema “Antenatal Care: Everything a Midwife Needs to Know to Assist Expectant Mother” di The ZHM Premiere Hotel Padang, pada 30-31 Mei 2022. Kegiatan digelar secara online dan offline.
Ketua Prodi Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Kedokteran Unand, Rafika Oktova mengatakan, workshop ini digelar setelah lulus hibah Centre of Excellent (CoE) dari UNFPA dan pemerintah Kanada pada Tahun 2021.
COE ini merupakan program kerja sama Pemerintah RI dengan UNFPA dan GAC dalam upaya mencetak pendidikan kebidanan yang berkualitas tinggi. Program ini dikembangkan untuk mendapatkan manfaat dan membantu menyediakan mekanisme untuk perbaikan berkelanjutan di pra pelayanan/pendidikan bidan di seluruh Indonesia.
“Kita mendapatkan delapan workshop dari hibah ini. Workshop saat ini merupakan yang kedua. Beberapa waktu lalu, sudah kita lakukan workshop yang pertama,” kata Rafika Oktova, Selasa (31/5/2022).
Lebih jauh dikatakan Fika, melalui kegiatan ini diharapkan bisa menerbitkan modul yang nantinya akan dibuatkan ISBN dan HAKI-nya.
“Jumlah pesertanya lebih kurang 100 orang yang berasal dari Dosen Kebidanan Unand, BKKBN, Dinas Kesehatan Provinsi dan Kota Padang, preseptor dari RS Unand, puskesmas dan praktek mandiri bidan, serta instansi lainnya,” katanya.
Workshop ini juga sebagai persiapan untuk pendirian klinik Fakultas Kedokteran Unand di kawasan Pondok, Kota Padang.
“Dalam pendirian klinik tersebut, tentu kita perlu mempersiapkan SDM (Sumber Daya Manusia). Dengan hibah CoE ini kita persiapan SDM operasionalnya,” katanya.
Pemateri kegiatan workshop tersebut, yaitu Jehanara dengan materi implementasi asuhan kehamilan pada model praktik kebidanan continuity of care dan manajemen setting pelayanan kebidanan sesuai konsep normal pada kehamilan.
Cesa Septiana Pratiwi dengan materi perinatal mental healt, spesifik kehamilan. Kemudian Afriwardi dengan materi aspek hukum dalam pelayanan kebidanan dan kehamilan evidence based pratice.
“Perlindungan hukum oleh pemerintah untuk praktek kebidanan sudah baik. Agar tidak terjerat kasus hukum pada bidang keprofesian kebidanan. Para bidan harus menerapkan standar-standar yang sudah ditetapkan,” kata Afriwardi yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Unand. (*)