Kata Ahmad Syauqi, keberadaan berbagai badan usaha tersebut sangat membantu dan menopang keuangan pondok pesantren. “Pengelolaan pondok pesantren saat ini untuk aspek keuangannya harus ditopang dari berbagai macam usaha, sehingga pesantren bisa mandiri,” ujarnya.
Dijelaskan Kiyai Ahmad Syauqi, berbagai usaha di lingkungan PPDA Garut bukan saja untuk memenuhi kebutuhan santri, juga dikembangkan lebih luas untuk masyarakat umum. “Beberapa usaha jangkauannya untuk masyarakat umum di luar pondok pesantren, seperti klinik, laundry dan lainnya. Dengan pengelolaan secara profesional dalam aspek usaha,” katanya.
Dalam kunjungan rombongan Pondok Pesantren Al-Irsyad selain membahas soal badan usaha di lingkungan pesantren, juga membahas tentang integrasi kurikulum umum dan agama, tentang pengasuhan santri yang tinggal di asrama sampai kepada upaya menciptakan lingkungan pesantren yang nyaman dan menyenangkan bagi santri.
Menurut Kepala Madrasah Tsanawiyah Al-Irsyad, Beti Erniza, dari pertemuan di PPDA Garut banyak sekali pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh, bagaimana tata kelola yang dilakukan PPDA Garut.
“Dari pertemuan dengan pengelola PPDA Garut, kami banyak mendapatkan informasi dan pengetahuan dalam mengelola pesantren dalam berbagai aspek,” ujarnya.
Usai melakukan pertemuan, rombongan Pondok Pesantren Al-Irsyad melihat langsung bagaimana pengelolaan usaha katering, usaha laundry, usaha konveksi dan usaha lainnya. Kemudian juga melihat pengelolaan asrama dan sarana pendidikan. (*)