MTI Canduang, katanya, merupakan lembaga yang fokus pada menyiapkan generasi yang paham terhadap ilmu agama dan generasi yang diharapkan mampu menjawab persoalan keagamaan bagi masyarakat di kemudian hari.
“Jadi orientasi MTI Canduang itu bukan menciptakan santri yang bisa meraih juara di berbagai perlombaan. Tugas utamanya tetap menyiapkan anak-anak muda yang paham agama. Prestasi ini sebenarnya juga jadi bukti bahwa pelajaran yang diberikan guru MTI Canduang kepada santri itu bisa bermanfaat di bidang-bidang yang tengah dilombakan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Madrasah Aliyah MTI Canduang, Candra kepada Harianhaluan.id mengatakan, selama ini santri MTI Canduang memang diminati oleh beberapa daerah untuk dijadikan sebagai kafilah atau perwakilan dari beberapa daerah untuk mengikuti MTQ, baik tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional.
Khusus untuk MTQ Kabupaten Agama, katanya, terdapat 30 santri MTI Canduang yang ditunjuk mewakili enam kecamatan untuk mengikuti MTQN ke-40 Kabupaten Agam. Dari 30 santri itu, 25 di antaranya berhasil menjadi juara di berbagai bidang perlombaan.
“Santri MTI Canduang tidak hanya unggul dalam bidang membaca kitab kuning, tapi juga di bidang hafalan hadis dan hafalan Qur’an, kemudian khutbah, karya ilmiyah, kaligrafi dan lain sebagainya,” katanya.
Candra merinci, 25 santri MTI Canduang yang berhasil meraih prestasi di MTQN ke-40 Kabupaten Agam. Dari kategori 100 Hadis Bersanad terdapat tujuh santri yang berhasil mendapatkan juara. Di antaranya, Tsaqif dan Ridha berhasil meraih terbaik 2, Fatma meraih terbaik 3, Olivia Asy Syifa meraih harapan 1, Hamdani dan Andini meraih harapan 2, Habiburrahman meraih harapan 3.