PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Proses Belajar Mengajar (PBM) setelah Ramadan dan libur lebaran tahun 1446 Hijriah dijadwalkan dimulai pada 9 April 2025. Jadwal ini berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Mentri antara Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Mentri Agama dan menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang mengatur periode sekolah Ramadan.
Pelaksana tugas atau Plt Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), Rizky Falantino mengatakan SKB 3 Menteri membagi tiga periode sekolah selama Ramadan. Periode pertama ialah waktu libur menyambut minggu pertama Ramadan, sementara periode kedua ialah masa mulai sekolah, dilanjut periode ketiga masa libur jelang lebaran.
“Periode pertama tanggal 27, 28 Februari, serta tanggal 3, 4, 5 Maret ialah masa Pembelajaran Mandiri di rumah. Siswa akan diliburkan untuk datang ke sekolah, tetapi tetap melaksanakan proses pembelajaran dari rumah masing-masing,” kata dia.
Lebih lanjut, Riky menjelaskan, pada tanggal 6 sampai 25 Maret, siswa dijadwalkan bersekolah kembali. Selama dua pekan tersebut, sekolah akan melaksanakan kegiatan belajar berbasis islami dengan menerapkan kegiatan tadarus Al-Qur’an sebelum memulai belajar.
“Periode kedua tanggal 6 sampai 25 Maret sebagai kegiatan pembelajaran di sekolah. Siswa tidak hanya berkegiatan seperti sekolah biasa, tetapi juga akan dibekali ilmu agama dan memulai pembelajaran dengan tadarus setiap harinya,” kata dia.
Sementara untuk periode ketiga, dalam SKN 3 Menteri dijadwalkan tanggal 26, 27, 28 Maret serta tanggal 2 sampai 8 April 2025 sebagai hari libur menyambut Idulfitri 1446 Hijriah. Menurutnya, sekolah akan diliburkan tanpa tuntutan belajar mandiri di rumah.
“Setelah libur panjang, kegiatan pembelajaran di sekolah kembali dimulai pada 9 April 2025,” paparnya.
Sebelumnya, disebutkan Riky, kegiatan belajar siswa di bulan puasa harus diisi dengan kegiatan yang bermanfaat. Ia berharap, siswa-siswa di Kota Pariaman dapat meningkatkan kapasitas ilmu agama dan memperdalam hafalan Al-Qur’an di momen tersebut.
Berdasarkan rancangannya, pihaknya akan mengadakan perlombaan tahfiz sesuai tingkatan kelas dan sekolah. Perlombaan ditujukan untuk memeriahkan dan meningkatkan semangat siswa menjalani puasa.
Selain itu, perlombaan juga ditujukan untuk menilai peningkatan kualitas siswa dan tingkat keberhasilan dari dua pekan belajar di bulan Ramadan. Riky percaya, porgram ini akan memberikan dampak positif bagi siswa-siswa.
“Nanti, di akhir program, kita akan menilai kemampuan siswa melalui perlombaan. Ini tentunya akan berdampak bagi siswa sebagai motivasi untuk semangat menghafal Al-Qur’an,” tuturnya. (*)