Salah satu kisah inspiratif datang dari Maisara, siswi SMAN 2 Lintau Buo, yang awalnya hanya mengikuti kompetisi ini untuk bersenang-senang, namun berhasil meraih Medali Emas dan Juara 1 di cabang Kimia.
“Sumpah seru banget! Awalnya aku hanya ikut-ikut saja dalam kompetisi ini dan tidak yakin bisa juara. Bahkan, untuk masuk semifinal pun aku ragu. Ternyata aku bisa masuk final dan meraih juara. Aku senang banget bisa mengikuti kompetisi KESC meskipun soalnya sulit-sulit, ada bahasa Inggrisnya juga, tapi aku bisa menghadapinya. KESC keren abis!” ungkap Maisara dengan penuh semangat.
Di sisi lain, tantangan soal juga dihadapi oleh Gavin Sakhadia, siswa SDN 6 Beji Depok, yang berhasil meraih Medali Emas dan Juara 1 dalam bidang Matematika SD meskipun sedang sakit flu berat.
“Pengalaman yang seru pastinya mengikuti lomba KESC 2025. Dari cerita anak saya (Gavin), soal-soalnya sangat menantang, apalagi saat final yang bisa menambah pengalaman sekaligus mengasah kemampuan anak saya di bidang matematika. Menariknya, saat mengerjakan soal final, anak saya (Gavin) dalam kondisi flu berat dengan kepala pusing, namun alhamdulillah bisa dilalui dengan baik, tentunya dengan berdoa kepada Tuhan agar diberikan kemudahan dan kesembuhan,” ujar Pak Agung, ayah Gavin.
Pada acara Malam Penganugerahan dan Penutupan KESC 2025, Presiden KESC, Dandi Nofriansyah, S.Si., menyampaikan bahwa KESC merupakan acara resmi yang memiliki legalitas.
Para pemenang utama KESC 2025, untuk Juara 1 hingga 3, mendapatkan berbagai penghargaan, seperti medali, uang tunai, sertifikat yang nantinya akan didaftarkan untuk kurasi prestasi di Puspresnas oleh Tim KESC, serta kelas pelatihan dari Dicoding.
Selain itu, 15 peserta terbaik berkesempatan mendapatkan Pembinaan OSN yang akan membantu mereka dalam menghadapi kompetisi atau olimpiade selanjutnya.