PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus berupaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman remaja mengenai kesehatan jiwa, serta bahaya penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA). Sebab, remaja merupakan generasi penerus yang rawan terhadap isu tersebut.
Menindaklanjuti hal itu, Dinas Kesehatan Kota Pariaman mengadakan kegiatan sosialisasi kesehatan jiwa dan NAPZA yang diikuti puluhan pelajar dari jenjang SMA/sederajat yang tergabung ke dalam organisasi pramuka, PMR dan OSIS.
Plt. Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Fitria Syarif mengatakan, kegiatan ini penting karena remaja merupakan aset berharga bagi masa depan bangsa. “Melalui pemahaman baik mengenai kesehatan jiwa dan bahaya NAPZA, kita dapat membantu mereka menjalani kehidupan yang lebih sehat dan produktif,” katanya.
Menurutnya, kesehatan jiwa merupakan aspek penting dalam perkembangan remaja, terutama mengingat tekanan akademik, sosial dan keluarga yang dapat memengaruhi kondisi psikologis mereka. Selain itu, penyalahgunaan NAPZA menjadi ancaman serius bagi generasi muda.
“Bagaimanapun pemahaman tentang kesehatan jiwa dan bahaya NAPZA ini sangat penting. Jika tidak, maka dapat meningkatkan risiko perilaku berisiko di kalangan remaja, sehingga sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi langkah preventif dalam menjaga kesejahteraan mental mereka,” ucapnya.
Fitria juga menjelaskan, saat ini angka gangguan kesehatan jiwa dan penyalahgunaan NAPZA di Indonesia meningkat. Oleh sebab itu, diperlukan upaya lebih lanjut untuk deteksi dini dan intervensi yang lebih luas guna menekan angka kasus.
Dinas Kesehatan Kota Pariaman mendatangkan pembicara dari Perawat RS. Jiwa Prof. HB. Saanin Padang, serta penyuluh narkoba dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat. Pembicara memberikan pemaparan terkait pentingnya kesehatan mental, bahaya penyalahgunaan NAPZA, serta strategi dalam mengelola stres dan tekanan sosial.
Setelah mendengarkan materi dari pembicara, para pelajar juga mendapat kesempatan untuk melakukan konsultasi kesehatan jiwa. Konsultasi tersebut ditujukan agar peserta lebih terbuka mengenai permasalahan yang dihadapi, serta mendapatkan solusi yang tepat dari para ahli.