PADANG, HARIANHALUAN.ID – Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat, Dr. Hernawati, M.Si berhasil masuk dalam daftar dosen penerima pendanaan program penelitian tahun pelaksanaan 2025.
Judul penelitian inspiratif yang dibawanya “Skrining fitokimia dan aktivitas antioksidan tumbuhan dalam kuliner rendang daun: Upaya pengembangan pangan fungsional berbasis pangan lokal di Kecamatan Harau”. Hal ini menjadi angin segar bagi dunia penelitian kehutanan, terutama penelitian terbaru terkait pengembangan pangan.
Hernawati mengatakan, eksistensi rendang daun di Kecamatan Harau merupakan bukti nyata dari kearifan lokal dalam mengolah sumber daya alam menjadi bahan pangan. Pengetahuan lokal (Traditional Knowledge) tentang pangan tradisional merupakan modal dasar untuk menjaga ketahanan pangan dalam skala yang lebih luas.
“Keberadaan pangan lokal cenderung terpinggirkan sebab eksistensinya hanya bertahan pada masyarakat lokal tertentu dan belum terekspos secara luas. Penelitian tentang pangan lokal berperan penting dalam mewujudkan ketahanan pangan dan pembangunan Indonesia secara berkelanjutan,” katanya.
Penelitian tentang pemanfaatan tumbuhan hutan sebagai bahan pangan lokal dalam kuliner rendang daun menggunakan pendekatan etnobotani. Pelaksanaan survei etnobotani pada bulan Juni hingga September 2024.
Masyarakat yang bermukim di Kecamatan Harau tercatat menggunakan 37 spesies tumbuhan sebagai bahan pangan lokal dalam rendang daun. Lebih 30 spesies tumbuhan tersebut terkelompok ke dalam 28 famili.
Dari 37 spesies, 8 spesies merupakan tanaman budidaya dan 29 spesies lainnya tumbuh liar di alam. Pelange, sikaduduak rimbo, mali-mali dan daun seminyak adalah tumbuhan yang paling banyak digunakan sebagai bahan pangan lokal dalam kuliner rendang daun.