PADANG, HARIANHALUAN.id— Sebanyak 1.370 mahasiswa baru Universitas Bung Hatta Tahun Akademik 2025/2026 mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) pada Kamis–Sabtu (11–13/9).
Mengusung tema “Generasi Unggul Berkarakter Bung Hatta, Siap Bersaing di Era Digital”, kegiatan ini mencerminkan semangat UBH dalam mencetak generasi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berkarakter kuat menghadapi tantangan zaman.
Mahasiswa baru terdiri atas 1.055 mahasiswa reguler S1, 66 mahasiswa magister, 111 mahasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), serta 138 mahasiswa penerima KIP Kuliah.
PKKMB 2025 menghadirkan sejumlah tokoh strategis diantaranya Wali Kota Padang, Fadly Amran, Wakapolda Sumbar, Brigjen Pol. Solihin, dan Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Habibul Fuadi.
Dari internal kampus, hadir pula Ketua Badan Pembina Yayasan UBH Prof. Ganefri, Ketua Badan Pengurus Yayasan Prof. Nizwardi Jalinus, Ketua Badan Pengawas Yayasan Dr. Boy Yendra Tamin, serta Rektor UBH Prof. Dr. Diana Kartika.
Selama tiga hari, mahasiswa baru digembleng dengan materi strategis, mulai dari wawasan kebangsaan, sistem pendidikan tinggi, hingga tantangan perguruan tinggi di era digital.
Topik khusus juga ditekankan: pencegahan radikalisme, intoleransi, perundungan, kekerasan seksual, narkoba, hingga etika penggunaan teknologi informasi.
PKKMB tahun ini digelar dengan sistem hybrid: hari pertama luring di kampus pusat, hari kedua daring, dan hari ketiga di fakultas masing-masing sekaligus penutupan.
Sejumlah narasumber tampil, seperti Prof. Ganefri yang mengulas pendidikan tinggi dan era digital, Brigjen Pol. Solihin tentang kesadaran bela negara, Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang soal penguatan karakter mahasiswa, hingga praktisi kesehatan yang memaparkan bahaya narkoba dan layanan kesehatan.
UBH Torehkan Akreditasi Unggul
Rektor UBH Prof. Dr. Diana Kartika menegaskan bahwa UBH kini makin siap melaju sebagai kampus unggulan.
“Alhamdulillah, tahun 2025 Universitas Bung Hatta meraih Akreditasi Institusi Unggul. UBH menjadi perguruan tinggi pertama di LLDIKTI Wilayah X (Sumbar dan Jambi) yang meraih status tersebut,” tegas Diana.
Saat ini UBH memiliki 7 fakultas dengan 37 program studi: 8 program studi S2, 24 program studi S1, 3 program studi D4, 1 program studi D3, dan 1 program studi profesi. Semua telah terakreditasi oleh BAN-PT, LAM, maupun IABEE (Indonesian Accreditation Board for Engineering Education).
Visi UBH pun ditegaskan kembali “Menjadi perguruan tinggi unggul dan bermartabat menuju universitas berkelas dunia.”
UBH bersama Yayasan iga berkomitmen mengimplementasikan tagline “Siap Kerja, Siap Jadi Pengusaha.”
Untuk itu, kampus telah mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P-1 yang mengacu pada standar Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Mahasiswa juga difasilitasi dengan Career Development and Alumni Centre (CDAC) serta jejaring Ikatan Keluarga Besar Alumni UBH yang siap menjembatani lulusan ke dunia kerja.
Tak hanya itu, UBH menghadirkan Inkubator Bisnis Proklamator sebagai wadah menumbuhkan jiwa entrepreneur mahasiswa.
Hingga kini, UBH telah melahirkan lebih dari 59.000 alumni yang berkiprah di pemerintahan, BUMN, swasta, hingga wirausaha—baik di dalam maupun luar negeri.
Pesan Wali Kota Padang: Creativepreneur Berbasis Kolaborasi
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Padang, Fadly Amran, menegaskan pentingnya membangun creativepreneurship berbasis kolaborasi.
“Anak muda Padang harus berani jadi creativepreneur. Tapi jangan sendiri-sendiri. Dengan berkolaborasi, produk lokal bisa punya panggung nasional bahkan global,” ujarnya.
Menurutnya, Padang punya modal kuat dari budaya, kuliner, hingga pariwisata untuk mendorong ekonomi kreatif sebagai penggerak ekonomi baru yang berkelanjutan.
Lebih jauh, Fadly menekankan peran pendidikan dalam mencetak generasi kreatif sekaligus kolaboratif.
“Di sinilah kita ingin Padang menjadi contoh. Ekonomi kreatif bisa tumbuh, budaya tetap terjaga, masyarakat pun diberdayakan,” pungkasnya.(h/ita)