MENTAWAI, HARIANHALUAN.ID – Dosen Psikologi UNP melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kawasan 3T Kepulauan Mentawai, tepatnya di SMA 2 Sipora pada tanggal 15-16 Agustus 2025.
Pengabdian yang diusulkan dalam skema Program Multidisiplin Kemitraan Masyarakat (PMKM) Tahun Anggaran 2025 ini mengangkat judul “Mapping The Journey: Optimalisasi Goal Setting Sebagai Upaya Memetakan Jalur Kehidupan Selanjutnya (Studi Pengembangan Life Skill Di Kawasan 3T Kepulauan Mentawai)”.
Tim pengabdian terdiri dari Ketua, Amin Akbar. Kemudian ada tiga orang Anggota Pengabdi yaitu Reno Fernandes, Rila Muspita dan Eko Purnomo. Selain itu ada dua Anggota Mahasiswa Pengabdi yaitu Ahmad Abrar, Mega Larasati. Pengabdian ini juga bermitra dengan Kepala Desa Tua Pejat Mentawai, Pusuibiat.
Amin Akbar menjelaskan pemetaan jalur kehidupan bagi siswa, terutama di kawasan 3T seperti Kepulauan Mentawai, menjadi krusial dalam membangun kesiapan mereka menghadapi tantangan masa depan.
Minimnya akses terhadap pendidikan berkualitas, keterbatasan sumber daya, serta kurangnya bimbingan terkait pengembangan keterampilan hidup (life skills) menghambat siswa dalam menentukan arah kehidupan setelah menyelesaikan pendidikan formal.
“Oleh karena itu, program Mapping The Journey: Optimalisasi Goal Setting Sebagai Upaya Memetakan Jalur Kehidupan Selanjutnya (Studi Pengembangan Life Skill Di Kawasan 3T Kepulauan Mentawai), hadir sebagai solusi dalam membekali siswa dengan keterampilan yang relevan dan strategis untuk meningkatkan kemandirian serta daya saing mereka dimasa depan,” tuturnya kepada Haluan, Kamis (18/9/2025).
Ia menjelaskan, tujuan utama program ini adalah mengembangkan pendekatan berbasis life skills yang dapat membantu siswa mengenali potensi diri, memahami peluang yang tersedia, serta menyusun langkah-langkah konkret menuju masa depan yang lebih baik.
“Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya perencanaan kehidupan melalui metode pembelajaran yang kontekstual dan aplikatif,” katanya menambahkan.
Melalui pendekatan berbasis eksplorasi, refleksi diri, dan praktik langsung, siswa didorong untuk memiliki pola pikir yang lebih adaptif dalam menghadapi perubahan.
Lebih lanjut ia menjelaskan apa saja luaran yang diharapkan dari pengabdian.
“Luaran pengabdian diantaranya terciptanya siswa yang mampu mengenali potensi diri baik dalam bidang olahraga maupun akademik, peningkatan pemahaman dan integrasi nilai-nilai sosial, budaya dan ekonomi, bertambahnya kemampuan life skill, siswa memiliki gambaran cita-cita setelah lulus SMA dukungan dan keterlibatan komunitas,” ujar Amin.
Selain luaran yang lebih pada peningkatan dan pemusatan potensi siswa, pengabdian yang dilakukan juga memiliki berbagai luaran dalam bentuk fisik. Antara lain publikasi artikel pada jurnal nasional, publikasi pada media masa, video dokumentasi selama 5 menit dan poster kegiatan. (*)