Pada kunjungan itu, ia berharap agar konservasi ikan bilih di PT Semen Padang yang terus berkembang dengan baik ini dapat dijadikan sebagai tempat penelitian bagi mahasiswa UBH. “Fasilitas laboratoriumnya sudah lengkap dan sangat memadai untuk penelitian mahasiswa,” ujarnya.
Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang, Nur Anita Rahmawati menyebut bahwa PT Semen Padang terbuka untuk penelitian mahasiswa, apalagi bagi UBH yang sudah melakukan kerja sama dengan PT Semen Padang untuk konservasi ikan bilih.
“Pada intinya, kami terbuka untuk mahasiswa UBH yang ingin melakukan penelitian konservasi ikan bilih. Namun tentunya, harus melengkapi syarat dari Departemen SDM & Umum. Dan kami, juga senang dengan kunjungan adik-adik mahasiswa dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UBH,” katanya.
PT Semen Padang telah melakukan konservasi ikan bilih, ikan endemik di Danau Singkarak yang terancam punah sejak Juli 2018. Upaya konservasi ini bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Bung Hatta yang diawali dengan konservasi ikan bilih di sungai di area Kehati PT Semen Padang.
Pada 21 Maret 2022 PT Semen Padang melakukan penebaran kembali 4.000 ekor ikan bilih hasil pembenihan yang dilakukan PT Semen Padang ke habitatnya di Danau Singkarak. Penebaran hasil pembenihan ikan bilih tersebut dilakukan di Nagari Sumpur, Kecamatan Batipuh Selatan, Tanah Datar.
Selain gubernur, penebaran ikan endemik Danau Singkarak itu juga dilakukan oleh Plt. Dirut PT Semen Padang, Asri Mukhtar Dt Tumangguang, dan Rektor Universitas Bung Hatta (UBH), Prof. Dr. Tafdil Husni SE., MB.A. (*)