Meskipun Kiyai Imam Zarkasyi, kata Abrar belajar pada waktu itu di Perguruan Thawalib selama dua tahun, namun ikatan hubungan emosional antara Perguruan Thawalib dengan Pondok Modern Darussalam Gontor melampaui massanya dan terjalin sampai saat ini. Bahkan, Gontor yang didirikan oleh Kiyai Imam Zarkasyi berkembang pesat.
Sementara Prof.Dr.Husnan Bey Fananie, MA pimpinan rombongan alumni Gontor mengatakan, kehadiran mereka ke Perguruan Thawalib adalah ingin mengingat kembali bagaimana Kiyai Imam Zarkasyi pernah bersekolah di Perguruan Thawalib.
“Aura pesantren ini sebagai sekolah mencerdaskan umat sangat terasa ketika kami memasuki kompleks Perguruan Thawalib. Perguruan Thawalib merupakan pesantren di Sumatera Barat yang memberikan kontribusi besar dalam pendidikan Islam,” katanya.
Dalam sambutannya, Bey Fananie yang merupakan putra dari Kiyai Zainudin Fanani (saudara dari Kiyai Imam Zarkasy) menyampaikan rasa haru karena kedatangan rombongan alumni Gontor diterima dengan penuh suka cita di Perguruan Thawalib yang didirikan oleh para alim ulama Minangkabau.
Kiyai Imam Zarkasyi
Dalam acara Napak Tilas tersebut, Sekretaris Umum Yayasan Thawalib Irwan Natsir, S.Sos, MAP memaparkan bagaimana Kiyai Imam Zarkasyi sampai belajar di Perguruan Thawalib.
“Kisah Kiyai Zarkasyi kami tulis lengkap bagaimana perjalanan beliau dari Jawa Timur datang ke Padang panjang bersekolah di Perguruan Thawalib dalam buku Sejarah Perguruan Thawalib yang diterbitkan Yayasan Thawalib,” jelasnya.