Ia juga berharap pola pembagian prasmanan tersebut dapat menjadi percontohan dan diadopsi secara luas di berbagai daerah. Pasalnya metode itu menurutnya sudah jamak dilakukan di negara-negara maju.
Namun, Jasman mengingatkan agar pelaksanaannya tetap memperhatikan efisiensi waktu, mengingat jam istirahat siswa yang terbatas. “Mungkin bisa diatur dengan memperbanyak meja pelayanan, misalnya satu meja untuk satu kelas, agar prosesnya tetap cepat,” katanya mengakhiri
Dengan langkah perdana di SMKN 1 Koto Baru ini, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Panji Dara Jingga menandai babak baru dalam penyajian Makan Bergizi Gratis lebih hangat, lebih higienis, dan lebih berkualitas bagi anak-anak sekolah Indonesia. (*)














