PADANG, HARIANHALUAN.ID – Kompetensi pedagogik merupakan salah satu pilar utama yang harus dimiliki oleh seorang guru, khususnya guru Sekolah Dasar (SD). Kompetensi ini menjadi fondasi dalam menciptakan proses pembelajaran yang bermakna, mendidik, dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Namun, di Kota Padang, khususnya di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, masih ditemukan sejumlah tantangan yang mengindikasikan perlunya peningkatan kompetensi pedagogik guru. Berdasarkan pengamatan di lapangan, banyak guru SD yang masih mengalami kesulitan dalam memahami karakteristik peserta didik secara mendalam. Perbedaan gaya belajar, kemampuan akademik, serta kebutuhan emosional siswa sering kali belum diakomodasi dengan baik dalam proses pembelajaran.
Ketua tim pengabdian masyarakat, Ari Suriani, S.Pd., M.Pd., mengatakan, kondisi ini menyebabkan pembelajaran di kelas cenderung seragam dan kurang memperhatikan variasi individu siswa. Akibatnya, potensi siswa tidak berkembang secara optimal, dan suasana belajar menjadi kurang kondusif.
“Dalam jangka panjang, hal ini dapat menghambat terbentuknya generasi yang kreatif, kritis, dan adaptif terhadap perubahan zaman. Permasalahan tersebut menuntut adanya intervensi melalui pelatihan dan pendampingan bagi para guru agar mereka mampu beradaptasi dengan tuntutan pendidikan modern,” ujarnya didampingi anggota tim pengabdian, Dr. Lisa Putriani, S.Pd., M.Pd., Ibnu Andli Marta, S.Pd., M.Pd. dan beberapa mahasiswa pendamping.
Ari Suriani mengungkapkan, kemampuan guru dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran juga menjadi tantangan tersendiri. Meskipun sebagian sekolah telah memiliki fasilitas teknologi yang memadai, masih banyak guru yang belum percaya diri menggunakan teknologi untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. “Padahal, di era digital saat ini, kemampuan tersebut menjadi salah satu indikator penting profesionalisme seorang guru,” katanya kepada Haluan Senin (27/10/2025) di Padang.
Lebih lanjut ditambahkan Dr Lisa, untuk menjawab tantangan tersebut, tim pengabdian dari Universitas Negeri Padang (UNP) berinisiatif melaksanakan kegiatan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru melalui Penerapan Deep Learning berbasis Pendekatan Berdiferensiasi. “Kegiatan ini dirancang untuk membantu guru SD di Kecamatan Bungus Teluk Kabung agar mampu mengimplementasikan pembelajaran yang inovatif, berpusat pada siswa, dan relevan dengan perkembangan teknologi pendidikan,” ujarnya.
Dikatakan Ibnu Andli, pendekatan deep learning dalam konteks pendidikan mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan mampu menghubungkan konsep secara mendalam. Tidak hanya sekadar menghafal, tetapi memahami dan menginternalisasi makna pembelajaran. Sementara itu, pendekatan berdiferensiasi memberi ruang bagi guru untuk menyesuaikan strategi, konten, dan proses belajar dengan karakteristik siswa. Kombinasi keduanya diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang inklusif, menyenangkan, dan berorientasi pada pengembangan potensi setiap individu.
“Pelaksanaan kegiatan ini difokuskan di SD Negeri 05 Juruai, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, berjarak sekitar 31 kilometer dari pusat kota. Meskipun lokasinya cukup jauh dan berada di kawasan perbatasan Padang–Pesisir Selatan, semangat para guru di daerah ini untuk belajar dan meningkatkan kompetensi patut diapresiasi,” tukasnya.
Disebutkan Ari Suriani, tujuan utama dari kegiatan ini meliputi tiga hal. Pertama, hasil penelitian dosen dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat, dalam hal ini guru SD, guru PJOK, dan guru PAI di Kota Padang. Kedua, mahasiswa memperoleh pengalaman nyata di luar kampus melalui aktivitas Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), seperti KKN Tematik dan pengembangan media pembelajaran digital. Ketiga, meningkatnya kompetensi pedagogik dan profesional guru SD di Bungus Teluk Kabung sehingga mereka mampu menerapkan model deep learning berbasis pendekatan berdiferensiasi secara efektif.
“Pelatihan yang dirancang tim UNP tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga praktik langsung. Guru-guru akan dibimbing untuk merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis deep learning dan berdiferensiasi, memanfaatkan media digital, serta mengembangkan evaluasi yang berorientasi pada proses berpikir tingkat tinggi. Bahkan kami menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Sartono, S.Pd, M.Pd dan Robi Rahman S.Pd, M.Pd,” katanya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 05 Jaruai, Eli Nisfa, M.Pd. menyebut, melalui kegiatan ini, diharapkan lahir guru-guru yang adaptif, kreatif, dan inovatif dalam mengembangkan pembelajaran. Peningkatan kompetensi pedagogik tidak hanya memperkuat kualitas pendidikan di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, tetapi juga berkontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan di Kota Padang secara keseluruhan.
“Langkah kecil dari pelosok daerah ini menjadi bagian penting dari upaya besar untuk menciptakan generasi Indonesia yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” katanya. (h/isr)














