“Namun dibalik itu semua, inilah yang diajarkan oleh falsafah luhur Minangkabau, yaitu keseimbangan dalam pertentangan. Kebijaksanaan sejati tidak lahir dari kemudahan, tetapi dari kemampuan kita menyeimbangkan kekuatan-kekuatan yang bertentangan antara cita-cita dan kenyataan, antara harapan dan kesulitan,” sebutnya.
Lebih lanjut, Rektor berpesan agar para wisudawan berani menatap masa depan dengan percaya diri.
“Terbanglah tinggi, jelajahi dunia. Bawalah mandat tertinggi dari almamater kita dan jadilah insan yang berimbang dan berdaulat. Berimbanglah dalam meniti hidup, dan berdaulat dalam pikiran serta tindakan. Jangan menjadi beo yang hanya meniru, tetapi jadilah cendekia yang mencipta,” pesannya.
Menutup sambutannya, Rektor berpesan agar para lulusan tidak hanya mengandalkan ilmu, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral dalam kehidupan.
“Pada akhirnya, yang dinilai dari saudara bukan sekadar luasnya ilmu, tetapi dalamnya budi. Jadilah iman bagi lingkungan, insan yang berguna bagi sesama, dan pribadi yang bermartabat di hadapan Tuhan,” tutupnya. (*)














