“Waktu itu, lumayan banyak yang mau ikut. Tapi setelah itu hanya Rahmi saja yang memutuskan untuk lanjut proses pendaftaran dan seleksi administrasi, nilai ijazah dan raport,” sebutnya.
Tahun-tahun sebelumnya, ada sejumlah pelajar Kota Padang Panjang yang berhasil kuliah ke Turkiye lewat jalur lembaga ini.
“Setelah dipertimbangkan, selama seminggu, searching di internet tentang Universitas Bartin ini, saya tambah yakin. Setelah dipikir, biaya di Turki tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Cuma biaya keberangkatan saja,” katanya.
Kuliah ke Turki bakal ditempuh selama empat tahun oleh Rahmi. “Satu tahun pertama belajar bahasa Turki. Kuliah di Turki 30% hingga 40% dengan Bahasa Inggris, 70 persen menggunakan Bahasa Turki,” ujarnya.
Rahmi berkuliah lewat jalur mandiri. “Kalau dihitung sebenarnya, biaya kuliah di sana tergolong lebih murah dibandingkan dengan Indonesia. Satu semester 3.000 lira, setara dengan Rp2.850.000. Untuk biaya hidup, tergantung kita berhemat. Rata-rata Rp1,5 juta-Rp2,5 juta,” ungkapnya.
Rahmi berharap dirinya bisa sukses menggapai impiannya. “Cita-cita Rahmi ingin jadi dosen,” tuturnya. (*)