HARIANHALUAN.id – Perguruan Thawalib Padang Panjang sebagai lembaga pendidikan Islam tertua memiliki akar sejarah yang kuat terhadap pembaharuan pendidikan Islam. Termasuk akar sejarah terhadap perjalanan hidup Buya Hamka yang bersekolah di Perguruan Thawalib.
Untuk itu, pemilihan peluncuran buku ensiklopedia Buya Hamka jilid II di Perguruan Thawalib sangatlah tepat.
Peluncuran buku ensiklopedia Buya Hamka Jilid II Rabu (13/7/2022) ditandai dengan penanda-tanganan oleh Rektor Uhamka Prof.Dr. Gunawan Suryoputro, M.Hum, Ketua Pembina Yayasan Thawalib Drs. H. Guspardi Gaus, M.Si, Ketua Umum Yayasan Thawalib Dr. Abrar, M.Ag, Sekretaris Umum Yayasan Thawalib Irwan Natsir,S.Sos, MAP, Wakil Rektor IV Uhamka Dr. H. Bunyamin, M.Pd, Wakil Rektor III Uhamka Dr. Lelly Qodariah, M.Pd dan Wakil Direktur Pusat Studi Buya Hamka Dr. Budi Johan, MAP.
Menurut Wakil Direktur PSBH Dr Budi Johan, setelah mempelajari secara seksama bagaimana perjalanan sosok Buya Hamka yang bersekolah di Perguruan Thawalib pada masa kepemimpinan Syekh Abdul Karim Amrullah yang merupakan ayah dari Buya Hamka sendiri, maka sangat tepat diluncurkan buku tersebut di Perguruan Thawalib.
“Karena akar sejarah Perguruan Thawalib yang ikut mewarnai Buya Hamka ketika bersekolah dulu menjadi alasan kuat kenapa peluncuran buku tersebut dilakukan di Perguruan Thawalib,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Rektor Uhamka Prof.Dr. Gunawan Suryoputri M.Hum, menjelaskan bahwa dengan membaca sejarah dimana pada tahun 1917 Syekh Abdul Karim Amrullah bertemu dan berdiskusi dengan Kiyai Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah terkait mengenai pembaharuan pendidikan islam, dan Buya Hamka sendiri bersekolah di Perguruan Thawalib, maka peluncuran buku di Perguruan Thawalib yang kini berusia 111 tahun memiliki akar sejarah yang kuat.