Selain itu, dia mengaku juga terus memperkuat pengetahuan umum dan seni budaya Minangkabau yang akan ditampilkannya saat latihan di pusat. Ke depannya, Faiz bercita-cita bisa menjadi Kapolri. Ingin menjadi polisi, karena dirinya kagum melihat polisi sebab bisa mengayomi dan memfasilitasi masyarakat dengan baik.
Orangtua Faiz, Wizar Nasution mengatakan bahwa Faiz merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Sebenarnya untuk Paskibraka tidak hanya Faiz, kakak pertama Faiz juga mengikuti Paskibraka dan pernah turun untuk Kota Payakumbuh.
Ia mengatakan, semenjak kecil pihaknya hanya menanamkan dan mendidik Faiz tidak menjadi anak manja, tapi berusaha dengan sungguh-sungguh dan fokus dengan kegiatan yang diikuti.
“Jadi, Faiz ini dulu itu dua saja yang saya ajarkan dan harapkan, yakni salat lima waktu secara terus menerus dan mengaji setiap harinya. Sebab, saya dulunya ingin Faiz masuk sekolah agama, yakni pesantren tapi Faiz ingin masuk SMA,” ucapnya.
Sebelum masuk ke SMA, dia memberikan syarat kepada Faiz agar nantinya dia tetap memperdalam ilmu agamanya, sehingga selain menjadi orang yang menguasai ilmu dunia, dia juga menjadi pribadi yang taat.
“Termasuk saat dia memilih untuk masuk Paskibraka, syarat dari saya hanya jangan pernah melalaikan salat atau bahkan meninggalkan salat. Ketika azan langsung berhenti latihan untuk melaksanakan salat,” kata dia.