“Al-Qur’an adalah kitab yang secara langsung dijaga oleh Allah SWT. Sejak 14 Abad yang lalu bahkan hingga dunia ini berakhir (kiamat), tidak ada satu manusia pun yang bisa mengubah kemurnian dan keasliannya. Bahkan walau hanya satu ayat saja, satu huruf saja, bahkan barang hanya satu harakat saja,” katanya.
Ia menjelaskan bahwasanya Ia dalam kunjungannya ke Indonesia dalam rangka mengunjungi murid-muridnya yang dulu pernah belajar kepadanya. Salah satunya adalah Pembina Yayasan Cahaya Makkah, Buya Darmansyah.
Pada kesempatan itu, ia juga menceritakan historis lembaga pendidikan tempat dimana ia mengajar. Bahwa sudah lebih dari ratusan tahun lembaga itu berdiri, di sana juga pernah belajar pendiri dua organisasi besar di Indonesia, yaitu Muhammadiyyah dan Nahdatul Ulama.
“Bahwa Rasulullah ketika wafat tidak meninggalkan warisan apa-apa, kecuali Al-Qur’an dan sunnah. Yang wajib kita pelajari dan dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan. Semangatlah anak-anakku dalam menghafal Al-Qur’an. Menghafal terkadang memang melelahkan, namun bila Allah dan rasulnya beserta orang tua kita jadikan tujuan, maka Insyaallah akan terasa ringan kita menjalaninya,” katanya. (*)