Mengenai kegiatan napak tilas pendidikan Kiyai Imam Zarkasyi di Perguruan Thawalib, kata Irwan Natsir merupakan suatu kegiatan yang disambut baik. Hal ini tentu tidak terlepas bahwa trimuti pendiri Gontor yakni Kiyai Imam Zarkasyi pada tahun 1930-an belajar di Perguruan Thawalib yang pada saat itu dipimpin oleh Tuanku Mudo Abdul Hamid Hakim mengantikan Syekh Abdul Karim Amrullah (ayah dari Buya Hamka).
Pada tahun 1930-an, setelah terjadi gempa dasyat Padang Panjang pada tahun 1926, Sumatera Thawalib demikian nama sebelumnya dari Perguruan Thawalib pindah lokasi pendidikan yang berawal di surau Jembatan Besi karena bangunan hancur terkena gempa.
Pada masa kepemimpinan Tuanku Mudo Abdul Hamid Hakim yang merupakan salah seorang murid terbaik dari Syekh Abdul Karim Amrulla, Sumatera Thawalib berkembang pesat dan memiliki murid yang banyak dari beragai daerah di seluruh Indonesia bahkan sampai ke luar negeri.
“Pada tahun 1930 an tersebut Kiyai Imam Zarkasyi yang datang dari Gontor Jawa Timur belajar di Sumatera Thawalib selama dua tahun. Beliau sebelum masuk Sumatera Thawalib telah belajar di berbagai pesantren di Jawa Timur dan Solo,” jelas Irwan Natsir.
Dikatakan Irwan Natsir, bagi Perguruan Thawalib sendiri, sosok Kiyai Imam Zarkasyi djiadikan salah satu murid lulusan Thawalib yang ditulis lengkap profilnya dalam buku sejarah Perguruan Thawalib Padang Panjang yang diterbitkan pada tahun 2021 lalu.
“Profil kiyai Imam Zarkasyi salah seorang murid Perguruan Thawalib yang ditulis dalam buku sejarah Perguruan Thawalib,” ujarnya.