HARIANHALUAN.ID – Panti Asuhan Pondok Pesantren Pembangunan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, menggelar tasyakuran wisuda tahfiz mutqin angkatan kedua pada Rabu (31/8/2022).
Tasyakuran wisuda tahfiz mutqin ini merupakan apresiasi atas keberhasilan 45 santri panti asuhan dalam menghafal ayat suci Al-Qur’an dalam program satu tahun.
Acara berlangsung meriah khidmat dan mengagumkan. Para santri wisudawan tahfiz yang rata-rata masih duduk di bangku kelas 2 madrasah tsanawiyah hingga kelas 2 madrasah aliyah ini terlihat sudah benar-benar menguasai hafalan juz kitab suci Al-Qur’an.
Sebelum dinyatakan sebagai hafizh Al-Qur’an, para santri terlebih dahulu melewati semacam ujian dengan diberikan kesempatan untuk diperdengarkan potongan lantunan ayat suci Al-Qur’an.
Kemudian masing-masing dari mereka secara bergantian diminta untuk melanjutkan murottal sambungan ayat dan ditanyakan ayat berapa, juz berapa dan letaknya dimana. Menakjubkannya nyaris tidak ada santri yang tergagap dan tidak tahu sambungan, halaman serta letak ayatnya.
Pimpinan Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Pembangunan Pulau Punjung, Ummi Hajah Mariatriputri mengatakan, wisuda tahfiz mutqin ini merupakan bentuk apresiasi atas semangat dan keberhasilan para santri dalam mengafal Al-Qur’an.
“Sejak pertama kali didirikan 70 tahun yang lalu, pesantren dan panti asuhan ini memiliki spirit dan semangat untuk generasi muda bernafas Qurani. Alhamdulillah, hingga saat ini kita telah membuktikan bahwa niat dan tujuan itu kembali tercapai dengan diwisuda tahfiznya sebanyak 45 santri,” ucapnya.
Selaku Pembina Yayasan Hajah Rawiyana R, dalam kesempatan itu, Ummi Hajah Mariatriputri juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak dan donatur yang telah membantu keberlangsungan hidup salah satu panti asuhan dan pondok pesantren tertua di Kabupaten Dharmasraya tersebut.
“Alhamdulillah, berkat dukungan dan bantuan yang telah diberikan oleh para donatur dan semua pihak lainnya, Yayasan Hajah Rawiyana R yang menaungi panti asuhan dan pondok pesantren masih bisa bertambah sampai saat ini dan kembali melahirkan generasi muda Qurani,” ucapnya.
Ummi berharap, unsur pemerintah dan masyarakat senantiasa memberikan dukungan terhadap jalannya proses pendidikan di panti asuhan dan pondok pesantren pembangunan Pulau Punjung.
Sebab, menurutnya, tanpa adanya dukungan berkelanjutan dari seluruh unsur donatur, proses pendidikan keagamaan yang telah berjalan dapat terganggu dan menyebabkan hilangnya hafalan Al-Qur’an para santri.
Senada dengan itu, Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah yang dalam kesempatan itu diwakili oleh Asisten Pemprov Sumbar mengapresiasi jalannya proses pendidikan agama Islam yang berlangsung di salah satu pesantren sekaligus panti asuhan tertua di Kabupaten Dharmasraya.
Menurutnya, program penciptaan generasi muda berbasis Quran yang telah dilakukan sejauh ini, sejalan dengan visi misi Pemprov Sumbar dalam upaya meningkatkan kualitas generasi muda penerus Ranah Minang berlandaskan iman dan taqwa.
“Sejarah telah membuktikan bahwa pondok pesantren adalah Inkubator penciptaan SDM yang tidak hanya unggul secara ilmu, namun juga terdepan dalam hal keimanan dan ketakwaan,” ucapnya.
Gubernur berharap, dengan terus dijalankannya program peningkatan kualitas keagamaan di pesantren ini, kedepannya dari tempat ini bisa lahir generasi muda millenial unggul Minang yang akan berperan dalam pembangunan Sumbar dan Kabupaten Dharmasraya dimasa mendatang.
Tampak hadir dalam kegiatan itu sejumlah pejabat dan tamu undangan dari unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Dharmasraya, para donatur, orang tua siswa, guru-guru serta masyarakat setempat yang turut berbahagia dengan diwisuda tahfiz mutqinnya para santri Panti Asuhan Pondok Pesantren Pembangunan Pulau Punjung Dharmasraya. (*)