“Tawaran 30 ton sebulan untuk tepung tapioka dari perusaahan di Riau. Ini perlu dijajaki dan kalaborasikan ke depan. Karena daerah Pangkalan, Harau, Suliki, Limbanang, Luak, cocok dengan ubi kayu mupun jagung,” ucapnya.
Dia juga mengatakan, Politani Payakumbuh memiliki SDM dan keahlian dibidang pemetaan lahan. Mengingat, saat ini Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh mengelola 3 jurusan dan 15 Program Studi (Prodi), yang terdiri atas 7 Prodi Diploma 3 (D-3), 7 Prodi Diploma 4 (D-4) 1 Prodi Magister Terapan, dengan jumlah mahasiswa aktif tercatat sebanyak 1.809 orang, staf pengajar 202 orang, di antaranya 20 orang doktor, serta didukung oleh 165 tenaga kependidikan. Saat ini kita telah menghasilkan 7.655 orang alumni.
“Kita punya SDM, pada 2022 terdapat 38 hak cipta, 10 paten dan tiga merek yang telah didaftarkan sebagai hak kekayaan intelektual dari hasil penelitian yang dilakukan oleh staf Politani Payakumbuh,” ucapnya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota, Wendi Chandra yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, hampir 70 persen masyarakat Lima Puluh Kota berkerja sebagai petani.
Dikatakan Politisi Demokrat itu, pihaknya dari legislatif akan mendukung upaya-upaya pemerintah untuk meningkatkan produktifitas hasil pertanian baik jagung maupun ubi kayu, padi, gambir dan produk pertanian lain. Menurutnya, kerja sama dengan nagari-nagari perlu dilakukan, karena masih banyak lahan-lahan tidur yang tidak diproduktifkan.
“Lahan yang selama ini tidak dimanfaatkan, bisa dikerjasamakan dengan saling menguntungkan. Kami DPRD akan berupaya memperbaiki jalan menuju area pertanian itu,” tuturnya. (*)