Direktur Politani Payakumbuh, Jhon Nefri: Payakumbuh dan Lima Puluh Kota Miliki Potensi Jagung dan Ubi Kayu

Politani Payakumbuh

Direktur Politani Payakumbuh, John Nefri

HARIANHALUAN.ID – Direktur Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Payakumbuh, John Nefri mengungkapkan bahwa Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki potensi jagung dan ubi kayu yang cukup menjanjikan.

Sayangnya, belum ada pemetaan lahan untuk dapat mengoptimalkan produksi jagung dan ubi kayu. “Lahan tidur dan lahan non produktif banyak sekali, maka perlu dilakukan pemetaan dan surve lahan karena ini sangat penting,” katanya di sela-sela kegiatan silaturahmi pimpinan Politani Payakumbuh dengan perangkat daerah dan stakeholder dalam rangka sinergi kegiatan Politani Payakumbuh dalam pembangunan daerah di aula pertemuan kampus Politasi Payakumbuh, Tanjung Pati, Kamis (8/9/2022).

Turut hadir pada silaturahmi itu forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) dari Kota Payakumbuh dan Lima Puluh Kota. Juga turut hadir sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) terkait pertanian.

Disampaikannya, Politani Payakumbuh punya ahli yang banyak terhadap pemetaan dan survei lahan dan bersinergi dengan program kabupaten kota. Contohnya, program unggulan Kabupaten Lima Puluh Kota untuk membuka 20 hektare lahan jagung.

“Dengan adanya sinergi, maka Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh bisa swasembada jagung dan ubi kayu dimasa yang akan datang. Mengingat, saat ini hasil produksi jagung Lima Puluh Kota masih jauh kalah dari Pasaman,” ujarnya.

Khusus untuk Lima Puluh Kota, dia menyebut, sejumlah wilayah yang potensial untuk mengembangkan tanaman jagung dan ubi kayu, seperti sebahagian daerah Kecamatan Harau, Suliki, Luak, Limbanang.

“Tawaran 30 ton sebulan untuk tepung tapioka dari perusaahan di Riau. Ini perlu dijajaki dan kalaborasikan ke depan. Karena daerah Pangkalan, Harau, Suliki, Limbanang, Luak, cocok dengan ubi kayu mupun jagung,” ucapnya.

Dia juga mengatakan, Politani Payakumbuh memiliki SDM dan keahlian dibidang pemetaan lahan. Mengingat, saat ini Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh mengelola 3 jurusan dan 15 Program Studi (Prodi), yang terdiri atas 7 Prodi Diploma 3 (D-3), 7 Prodi Diploma 4 (D-4) 1 Prodi Magister Terapan, dengan jumlah mahasiswa aktif tercatat sebanyak 1.809 orang, staf pengajar 202 orang, di antaranya 20 orang doktor, serta didukung oleh 165 tenaga kependidikan. Saat ini kita telah menghasilkan 7.655 orang alumni.

“Kita punya SDM, pada 2022 terdapat 38 hak cipta, 10 paten dan tiga merek yang telah didaftarkan sebagai hak kekayaan intelektual dari hasil penelitian yang dilakukan oleh staf Politani Payakumbuh,” ucapnya.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota, Wendi Chandra yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, hampir 70 persen masyarakat Lima Puluh Kota berkerja sebagai petani.

Dikatakan Politisi Demokrat itu, pihaknya dari legislatif akan mendukung upaya-upaya pemerintah untuk meningkatkan produktifitas hasil pertanian baik jagung maupun ubi kayu, padi, gambir dan produk pertanian lain. Menurutnya, kerja sama dengan nagari-nagari perlu dilakukan, karena masih banyak lahan-lahan tidur yang tidak diproduktifkan.

“Lahan yang selama ini tidak dimanfaatkan, bisa dikerjasamakan dengan saling menguntungkan. Kami DPRD akan berupaya memperbaiki jalan menuju area pertanian itu,” tuturnya. (*)

Exit mobile version